Jogja
Sabtu, 23 November 2013 - 16:34 WIB

IMM DIY Gelar Aksi Solidaritas Menentang Kekerasan di Bima

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demo IMM DIY. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Harianjogja.com, JOGJA- Puluhan demonstran dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi demonstrasi di Perempatan Kantor Pos Besar, kawasan Jalan Malioboro, Sabtu (23/11). Mereka menentang aksi kekerasan yang menimpa kader IMM di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Pantauan di lapangan, massa bergerak dari Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Jalan Ahmad Dahlan dan tiba di Perempatan Kantor Pos sekitar pukul 09.45 WIB. Setelah tiba, mereka langsung membentuk lingkaran dan menggelar beberapa poster.

Advertisement

Menurut koordinator aksi, Wildatul, aksi demonstrasi tersebut merupakan respon atas peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat di Bima. Awalnya, Senin (18/11/2013) lalu, IMM Bima, lanjut dia, melakukan aksi demontrasi di Mapolres Bima, menuntut pengusutan kasus kontes goyang caesar erotis di kota itu yang di anggap melanggar nilai budaya, adat istiadat, dan agama masyarakat setempat.

Dalam proses jalannya aksi telah terjadi pemukulan serta pengeroyokan massa aksi yang dilakukan oleh oknum anggota kepolisian dan Satpol PP Bima.

“Setelah melakukan aksi kurang lebih dari satu jam aparat kepolisian melakukan pembubaran paksa masa aksi. Akibatnya terjadi bentrokan dan aparat kepolisiaan melakukan pengejaran dan penembakan dengan menggunakan pelurut karet,” kata dia dalam orasinya.

Advertisement

Atas tindakan represif tersebut, kata dia, lima kader IMM terluka, dan sembilan orang yang ditahan dan baru dilepas Sabtu pagi. Atas kondisi ini aparat kepolisiaan ataupun Pemerintah Kabupaten Bima belum menyeluarkan pernyataan apapun dalam merespon tindakan represif dari aparat kepolisan dan Pol-PP.

“Kami anggap tindakan aparat terlalu represif Seharusnya pihak kepolisian menjadi pengaman, dan pelindung,” tambah Wildatul.

Karena itu, lanjut dia, IMM DIY menuntut Kapolda NTB mencopot Kapolres Bima, dan secara kelembagaan meminta maaf secara tertulis atas tindakan represif aparat, dan menindak tegas para pelaku jajarannya yang melakukan tindakan semena-mena tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif