SOLOPOS.COM - Catatan Foto Kepala Badan Karantina Kementrian Pertanian Banun Harpini (kiri) memberikan kenang-kenangan kepada narasumber dalam seminar nasional terkait pemeriksaan karantina untuk keamanan pangan di UC UGM, Jumat (7/7/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Impor pangan perlu diawasi untuk menghindari kontaminasi hama.

Harianjogja.com, SLEMAN – Pemerintah melalui petugas karantina perlu mewaspadai sejumlah bahan pangan segar yang yang masuk ke Indonesia agar tidak membawa penyakit. Badan Karantina Kementerian Pertanian mengetatkan pengawasan terhadap arus baik dari kelompok hewan maupun holtikultura.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Baca Juga : IMPOR PANGAN : Pangan Segar Harus Diwaspadai, Ini Dasarnya

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan kasus yang masuk pangan segar ke Indonesia jumlahnya seimbang baik tumbuhan maupun hewan. Pihaknya memperketat pengawasan di setiap UPT, baik di bandara maupun pelabuhan di Indonesia.

“Tahun lalu kami menyita 33 kontainer buah-buahan dari china yang harus dimusnahkan,” tegas dia, Jumat (7/7/2017).

Pihaknya memiliki 52 UPT karantina se-Indonesia dengan 3.723 pegawai yang harus menjaga 394 tempat masuk dan keluarnya baik hewan maupun tumbuhan. Memperketat pengawasan tak lain adalah untuk mengantisipasi ancaman penyakit, keamanan pangan, perdagangan flora fauna serta bioterorisme.

“Dari 52 UPT tersebut, 42 di antaranya telah memiliki ISO. Selain itu, kami memiliki 393 penyidik PNS, lalu 253 intelijen dan 127 polisi khusus,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya