Imunisasi measless rubella masih mengalami penolakan
Harianjogja.com, SLEMAN — Setidaknya ada 1.100 anak di Sleman yang belum mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR) karena penolakan berdalih agama. Jumlah ini menjadi alasan tertinggi kedua selain alasan tunda
Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023
Baca Juga : IMUNISASI MEASLESS RUBELLA : Dinkes Jogja Klaim Tidak Ada Penolakan
Hingga akhir Agustus, pelaksanaan imunisasi MR di Sleman pada siswa sekolah mencapai 97,1% dari sasaran 182.487 anak. Masih ada 5.212 anak yang belum diimunisasi karena berbagai alasan. Berbagai alasan yang dikemukakan ialah sakit saat kunjungan imunisasi, tidak masuk sekolah, penolakan baik alasan agama maupun bahan berbahaya dalam vaksin, dan kontra indikasi kondisi kesehatan anak.
“Ada beberapa alasan penyebab tertundanya imunisasi,” ujar Novita Krisnaeni, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sleman, ditemui di kantornya, Senin (4/9/2017).
Sebanyak 1.200 anak tertunda imunisasinya karena sakit atau tidak masuk saat kunjungan. Penolakan dengan alasan agama dikaitkan dengan kandungan bahan dalam vaksin yang digunakan untuk imunisasi. Resistensi ini dilakukan oleh orang tua anak yang tersebar di berbagai sekolah dan bukan hanya terfokus di titik tertentu.
Menghadapi ini, pemerintah daerah sudah menggandeng ulama serta dokter spesialis anak untuk melakukan pendekatan agar anak tersebut bisa mendapatkan imunisasi. Nantinya akan dilakukan pertemuan dengan orang tua yang diinisiasi oleh pihak sekolah. Akan dihadirkan pula pakar imunisasi dan tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam pertemuan dengan wali murid itu. Harapannya, capaian imunisasi MR di Sleman bisa dimaksimalkan.