SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Imunisasi measless rubella sempat ditolak

Harianjogja.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mengaku belum tahu soal adanya sejumlah sekolah berbasis keagamaan yang menolak imunisasi Measle Rubella (MR). Sosialisasi program ini kepada sekolah swasta berbasis keagamaan sendiri sebelumnya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sleman.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Baca Juga : IMUNISASI MEASLESS RUBELLA : Ratusan Siswa Menolak Diimunisasi, Apa Alasannya?

Nurulhayah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman mengatakan tindakan yang dilakukan salah satunya dengan komunikasi kepada tokoh maupun organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan institusi pendidikan swasta.

“Belum tahu faktanya sekolah yang mana tapi sebenarnya kami sudah antisipasi,”ujarnya ditemui di kantornya, Kamis (27/7/2017).

Ia menyebutkan sudah dilakukan sosialisasi kepada 30 sekolah swasta jenjang SD dan SMP di Sleman dengam cakupan murid yang cukup banyak. Hasilnya, pihak sekolah bisa menerima dengan baik dan beberapa bahkan meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi langsung dengan bertemu orang tua murid. Adapun, jumlah 30 sekolah didasarkan pada pontensi anak penerima imunisasi serta cakupan wilayahnya.

Hanya saja, Nurul mengakui jika penolakan mungkin saja muncul dan belum terpantau dari sekolah swasta dengan jumlah murid yang relatif sedikit. Namun, pendekatan akan dilakukan secara komprehensif baik melalui camat maupun tokoh masyarakat. Dijelaskan jika Sleman sendiri memang memiliki sejarah akan adanya kelompok yang menolak imunisasi.

Alasan yang dikemukakan juga nyaris serupa sehingga Nurul menilai pendekatan yang akan dilakukan untuk imunisasi MR ini juga akan sama seperti sebelumnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sleman, terdapat 72 kasus campak dan 100 kasus rubella pada 2016 di Sleman. Sedangkan selama tahun ini, sidah terpantau 70 kasus campak dan 28 kasus rubella. Pemkab Sleman sendiri menargetkan capaian 95% untuk pelaksanaan imunisasi MR pada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya