SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin. (dementiaresearchfoundation.org.au)

Imunisasi measless rubella rencana pilot project digelar di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA — Ratusan siswa menolak mengikuti program imunisasi Measless Rubella. Mereka berasal dari delapan sekolah yang berjenjang mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama itu tersebar di tiga wilayah, yakni Bantul, Sleman, dan Kota Jogja.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Baca Juga : DIY Provinsi Pertama Gelar Imunisasi Measless Rubella, Presiden Diharapkan Membuka
Hal itu diakui Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY Lutfi Hamid. Kepada wartawan, Rabu (26/7/2017), ia menjelaskan, kedelapan sekolah itu berasal dari beragam lingkungan, mulai dari sekolah hingga pondok pesantren.

“Tapi yang pasti semuanya sekolah swasta berbasis agama,” ujarnya.

Hingga kini, pihaknya masih berupaya melakukan pendalaman untuk menemukan motivasi dan alasan mereka menolak imunisasi tersebut. Meski begitu, dari hasil monitoring sementara, ia menduga ada beberapa alasan.

Pertama, mereka menganggap bahwa bahan imunisasi itu masih diragukan kehalalannya. Diakuinya, mereka juga menilai program imunisasi itu tak lebih dari sekadar buah bisnis antara negara-negara kapitalis.

“Mereka juga bersikukuh bahwa setiap orang memiliki kekebalan tubuh. Mereka tidak sadar bahwa virus itu terus berkembang,” ujarnya.

Alasan kedua, diduganya mereka menganut ideologi yang selalu bertentangan dengan kebijakan negara. Mereka selalu menentang apapun yang menjadi kebijakan dari pemerintah.

“Kalau cuma terkait dengan produk, kami masih bisa upayakan sosialisasi, tapi kalau sudah menyangkut ideologi begini, jelas sulit,” akunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya