Jogja
Kamis, 21 Juli 2016 - 03:20 WIB

INDUSTRI FARMASI : Layanan BPJS Meningkat, Kebutuhan Obat Naik Tapi Bahan Baku Masih Impor, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penandatanganan nota kesepahaman Pengembangan Bahan Baku Obat Parasetamol dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Kimia Farma, Kamis (21/7/2016) di UGM (dok. Humas UGM)

Industri farmasi masih tergantung bahan baku impor.

Harianjogja.com, SLEMAN — Sekitar 90% bahan baku obat yang beredar saat ini masih impor. Akibatnya meraca perdagangan Indonesia defisit.

Advertisement

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit. D. mengatakan kebutuhan terhadap obat-obatan diperkirakan akan naik seiring dengan komitmen pemerintah dalam mengawal BPJS Kesehatan.

“Proyeksinya kebutuhan terhadap obat-obatan ini akan naik lima tahun ke depan,”kata Achmad, pada acara penandatanganan nota kesepahaman Pengembangan Bahan Baku Obat Parasetamol dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Kimia Farma, Kamis (21/7/2016) di UGM seperti dikutip dari rilis. seperti dikutip dari rilis.

Pihak Kementerian Perindustian akan mendukung tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman ini, baik di bidang regulasi maupun infrastruktur.

Peneliti UGM Teliti Parasetamol

Advertisement

Direktur Utama PT. Kimia farma, Rusdi Rosman, mengapresiasi para peneliti UGM yang akan melakukan penelitian terhadap bahan baku parasetamol. Pihak Kimia Farma siap membantu, baik di sisi produksi, penjualan hingga pemasaran. Rusdi memberikan gambaran kebutuhan parasetamol di Indonesia mencapai 4.500 ton tiap tahun.

“Parasetamol  khan paling banyak dikonsumsi tetapi bahan baku kita belum bisa produksi. Semoga usaha dari peneliti UGM ini nantinya akan sukses,”harap Rusdi.

Rektor UGM, Dwikorita Karnawati mengatakan kerja sama dengan Kimia Farma sebelumnya telah dilakukan dalam pemasaran produk Gama CHA.  Rektor menegaskan kerja sama yang dijalin ini sekaligus menegaskan kembali posisi UGM sebagai universitas riset yang mengedepankan spirit socioentrepreneur.

Advertisement

“Bagaimana supaya riset dan inovasi UGM bisa dihilirkan baik ke masyarakat, pemerintah maupun industri,”tegas Dwikorita.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif