SOLOPOS.COM - Warga berbelanja pakaian di mal (JIBI/Harian Jogja/Holly Kartika N. S)

Warga berbelanja pakaian di mall menjelang Lebaran. Meningkatnya permintaan barang dan jasa oleh masyarakat turut menyumbang inflasi di DIY. (JIBI/Harian Jogja/Holly Kartika N. S)

Harianjogja.com, JOGJA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Agustus 2013 mengalami inflasi sebesar 0,87%. Meski masih tergolong tinggi, namun inflasi DIY mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan inflasi pada Juli lalu yang melesat hingga 2,58% sebagai pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Inflasi DIY pada Agustus 2013 ini juga masih berada di bawah inflasi nasional yang mencapai 1,12%.

Pada Agustus 2013, semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi karena di Agustus 2013 ini bertepatan dengan momen Lebaran yang selalu berperan meningkatkan permintaan barang dan jasa oleh masyarakat.

“Lebaran memang menyumbang terjadinya inflasi. Namun inflasi Agustus ini tidak sebesar Juli lalu karena dampak kenaikan BBM terhadap inflasi mulai mereda, walaupun belum habis sama sekali pengaruhnya,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Wien Koesdiatmono, Senin (2/9/2013).

Semantara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santosa mengaku optimis September ini inflasi Jogja akan kembali normal di kisaran 0,3%. pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya