SOLOPOS.COM - ilustrasi

Info belanja kali ini mengenai sikap kritis menyiasati diskon.

Harianjogja.com, JOGJA- Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) mengimbau masyarakat bersikap kritis terhadap diskon atau potongan harga berbagai produk yang ditawarkan di pusat-pusat perbelanjaan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Jangan terjebak oleh pola-pola diskon. Perlu dikritisi dulu apakah itu benar-benar diskon atau tidak,” kata Ketua LKY Saktyarini Hastuti di Yogyakarta, Selasa (22/12/2015) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Saktyarini, momentum hari-hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oleh oknum pedagang tertentu untuk meraup keuntungan dengan memasang diskon besar-besaran, namun telah lebih dahulu menaikkan harga barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

“Hari-hari besar selalu dimanfaatkan untuk meraup keuntungan dengan berbagai cara sebab tingkat konsumtivisme masyarakat cenderung meningkat,” kata dia.

Agar masyarakat terhindar penipuan itu, menurut dia, selain meningkatkan kejelian dalam menilai harga, masyarakat juga perlu mengendalikan minat membeli. Membeli, menurut dia, cukup dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.

“Hanya dengan cara seperti itu belanja bisa dikendalikan dan terhindar dari promo-promo menipu,” kata dia.

Apalagi, ia menilai tingkat konsumtivisme masyarakat Yogyakarta diperkirakan cenderung lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dapat diindikasikan dari banyaknya pembangunan mal di Yogyakarta.

Selain berkaitan dengan penipuan harga, prinsip membeli barang berdasarkan kebutuhan, menurut Saktyarini, juga dapat menghindarkan konsumen dari barang-barang atau makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Menurut dia, mendekati hari besar keagamaan selain berlebihan dalam berbelanja, masyarakat sering kali kurang memperhatikan kualitas makanan yang dibeli.

Kondisi demikian, kata dia, kerap dimanfaatkan oleh produsen tidak bertanggung jawab dengan menjual produk yang tidak layak konsumsi, atau menjual produk dengan harga di luar batas kewajaran.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY I Gusti Ayu Aryapatni berharap masyarakat tidak mudah tergiur oleh diskon produk makanan yang ditawarkan oleh toko maupun swalayan.

Dalam konteks makanan, menurut dia, pemberian diskon atau potongan harga bisa saja merupakan produk makanan yang telah rusak, kedaluwarsa, atau menggunakan bahan berbahaya. “Masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih produk makanan untuk dikonsumsi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya