Jogja
Rabu, 23 Desember 2015 - 01:20 WIB

INFO BELANJA : Tipu-tipu atau Benaran Diskon?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Info belanja kali ini mengenai sikap kritis menyiasati diskon.

Harianjogja.com, JOGJA- Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) mengimbau masyarakat bersikap kritis terhadap diskon atau potongan harga berbagai produk yang ditawarkan di pusat-pusat perbelanjaan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Advertisement

“Jangan terjebak oleh pola-pola diskon. Perlu dikritisi dulu apakah itu benar-benar diskon atau tidak,” kata Ketua LKY Saktyarini Hastuti di Yogyakarta, Selasa (22/12/2015) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Saktyarini, momentum hari-hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oleh oknum pedagang tertentu untuk meraup keuntungan dengan memasang diskon besar-besaran, namun telah lebih dahulu menaikkan harga barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

Advertisement

Menurut Saktyarini, momentum hari-hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oleh oknum pedagang tertentu untuk meraup keuntungan dengan memasang diskon besar-besaran, namun telah lebih dahulu menaikkan harga barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

“Hari-hari besar selalu dimanfaatkan untuk meraup keuntungan dengan berbagai cara sebab tingkat konsumtivisme masyarakat cenderung meningkat,” kata dia.

Agar masyarakat terhindar penipuan itu, menurut dia, selain meningkatkan kejelian dalam menilai harga, masyarakat juga perlu mengendalikan minat membeli. Membeli, menurut dia, cukup dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.

Advertisement

Apalagi, ia menilai tingkat konsumtivisme masyarakat Yogyakarta diperkirakan cenderung lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dapat diindikasikan dari banyaknya pembangunan mal di Yogyakarta.

Selain berkaitan dengan penipuan harga, prinsip membeli barang berdasarkan kebutuhan, menurut Saktyarini, juga dapat menghindarkan konsumen dari barang-barang atau makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Menurut dia, mendekati hari besar keagamaan selain berlebihan dalam berbelanja, masyarakat sering kali kurang memperhatikan kualitas makanan yang dibeli.

Advertisement

Kondisi demikian, kata dia, kerap dimanfaatkan oleh produsen tidak bertanggung jawab dengan menjual produk yang tidak layak konsumsi, atau menjual produk dengan harga di luar batas kewajaran.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY I Gusti Ayu Aryapatni berharap masyarakat tidak mudah tergiur oleh diskon produk makanan yang ditawarkan oleh toko maupun swalayan.

Dalam konteks makanan, menurut dia, pemberian diskon atau potongan harga bisa saja merupakan produk makanan yang telah rusak, kedaluwarsa, atau menggunakan bahan berbahaya. “Masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih produk makanan untuk dikonsumsi,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif