SOLOPOS.COM - Sejumlah anak tampak memperhatikan penjelaskan petugas Polres Kulonprogo mengenai disiplin berlalu lintas saat mengikuti simulasi pendidikan keselamatan berlalu lintas di Lapangan Desa Karangsari, Pengasih, Kulonprogo, Rabu (25/5/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Info lalu lintas dari Kulonprogo, sejumlah siswa KB dan TK belajar tentang rambu-rambu lalu lintas

Harianjogja.com, KULONPROGO- Ratusan siswa taman kanak-kanak (TK) dan kelompok bermain (KB) di wilayah Kecamatan Pengasih mengikuti simulasi pendidikan keselamatan berlalu lintas di Lapangan Desa Karangsari, Pengasih, Kulonprogo, Rabu (25/5/2016).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Taman lalu lintas portabel sudah dirangkai petugas satuan lalu lintas Polres Kulonprogo sejak Rabu pagi. Fasilitas itu sengaja disiapkan untuk mengenalkan rambu-rambu dan etika berlalu lintas kepada anak-anak. Melalui alat peraga marka jalan dan lampu pengatur lalu lintas, anak-anak setidaknya diharapkan mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat di jalan raya.

Petugas mengajak anak-anak belajar disiplin berlalu lintas sambil bermain. Saat petugas menerangkan tentang fungsi lampu pengatur lalu lintas, anak-anak diminta berdiri di dekat gambar zebra cross atau tempat penyeberangan jalan. Mereka diberitahu fungsi masing-masing warna lampu, termasuk kapan boleh menyeberang. Beberapa anak juga diminta praktek dengan menaiki sepeda mini.

Intan adalah salah satu peserta simulasi pagi itu. Gadis cilik berusia empat tahun tersebut barangkali tidak begitu paham arti dari rambu-rambu dan marka jalan yang diperkenalkan petugas kepolisian.

Namun, dia tetap tampak antusias memperhatikan bersama teman-temannya. “Senang bisa main bareng,” kata siswa KB Dahlia, Pengasih, bernama lengkap Intan Febita Sari itu.

Pernyataan Intan membuat Kasat Lantas Polres Kulonprogo, AKP Imam Bukhori tersenyum. Meski demikian, menurutnya itu sangat wajar. Dia pun tidak menuntut anak-anak hapal dan paham dalam waktu sekejap.

Namun, dia tetap yakin jika akan ada sebagian materi yang melekat di ingatan anak-anak walau secara tidak sadar. Hal itu karena pembelajaran dinilai akan lebih efektif jika anak-anak merasa gembira, yaitu dengan diajak bermain. “Setidaknya mereka sudah tahu dasarnya,” ujar dia.

Upaya menumbuhkan kesadaran disiplin berlalu lintas perlu dilakukan sejak dini. Wawasan dan pemahaman mengenai taat rambu lalu lintas yang didapat semasa kanak-kanak diharapkan bisa tertanam dengan baik dan menjadi kebiasaan positif hingga anak tumbuh dewasa. Imam mengatakan, kegiatan serupa akan dilakukan di seluruh wilayah Kulonprogo secara bertahap.

Keselamatan adalah poin utama dalam berlalu lintas. Imam memaparkan, sudah banyak kecelakaan yang terjadi karena pengguna jalan tidak memperhatikan dan menaati rambu atau marka.

“Tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa mengingatkan orang tuanya agar lebih tertib. Misal ini lampu merah jadi harus berhenti dan tidak boleh main serobot,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya