Infrastruktur Bantul berupa Bendung Karang ambrol
Harianjogja.com, BANTUL-Kekhawatiran akan meluasnya dampak jebolnya Bendung Karang di Desa Donotirto, Kecamatan Kretek kini mulai terasa setelah ambrolnya sejumlah titik tebing sungai di sisi utara bendung tersebut.
Namun, lantaran kewenangan pengelolaan yang menjadi milik Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul hanya bisa menunggu respon dari otoritas pengelola wilayah sungai tersebut.
Untuk itu, Bupati Bantul Suharsono berencana memanggil pihak BBWSSO untuk membahas persoalan tersebut. Ditemui wartawan usai melakukan inspeks di lokasi, Sabtu (12/11/2016) pagi, Suharsono menegaskan bahwa pihak BBWSSO harusnya segera merespon laporan dari pihak Pemkab Bantul.
Pasalnya, cuaca ekstrem yang beberapa hari terakhir terjadi sangat berpeluang menambah debit air sungai. “Kalau bendung itu [Bendung Karang] tak segera dibenahi, saya khawatir dampaknya akan semakin memburuk,” tegasnya.
Untuk sementara, ia berharap kepada pemerintah desa dan dusun setempat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi ambrol susulan. Termasuk diantaranya memberikan pengamanan pada pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
“Karena ambrolnya talut itu sudah hampir menyentuh bibir jalan desa. Jika biasanya jalan ini dilalui truk material untuk proyek talut, saya harap ditutup saja untuk sementara,” paparnya.