Jogja
Minggu, 13 November 2016 - 16:20 WIB

INFRASTRUKTUR BANTUL : Bupati Bantul Menyayangkan Respon BBWS Serayu-Opak Lambat Tangani Bendung Karang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tebing sungai setinggi 10 meter ambrol, diduga akibat jebolnya Bendung Karang yang ada di kawasan Desa Donotirto. Foto diambil Jumat (11/11/2016). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul berupa Bendung Karang ambrol

Harianjogja.com, BANTUL-Kekhawatiran akan meluasnya dampak jebolnya Bendung Karang di Desa Donotirto, Kecamatan Kretek kini mulai terasa setelah ambrolnya sejumlah titik tebing sungai di sisi utara bendung tersebut.

Advertisement

Namun, lantaran kewenangan pengelolaan yang menjadi milik Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul hanya bisa menunggu respon dari otoritas pengelola wilayah sungai tersebut.

Untuk itu, Bupati Bantul Suharsono berencana memanggil pihak BBWSSO untuk membahas persoalan tersebut. Ditemui wartawan usai melakukan inspeks di lokasi, Sabtu (12/11/2016) pagi, Suharsono menegaskan bahwa pihak BBWSSO harusnya segera merespon laporan dari pihak Pemkab Bantul.

Pasalnya, cuaca ekstrem yang beberapa hari terakhir terjadi sangat berpeluang menambah debit air sungai. “Kalau bendung itu [Bendung Karang] tak segera dibenahi, saya khawatir dampaknya akan semakin memburuk,” tegasnya.

Advertisement

Untuk sementara, ia berharap kepada pemerintah desa dan dusun setempat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi ambrol susulan. Termasuk diantaranya memberikan pengamanan pada pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.

“Karena ambrolnya talut itu sudah hampir menyentuh bibir jalan desa. Jika biasanya jalan ini dilalui truk material untuk proyek talut, saya harap ditutup saja untuk sementara,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif