SOLOPOS.COM - Warga tengah melintas di salah satu titik kerusakan yang ada di ruas jalan Dusun Buruhan, Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek, Senin (19/12/2016) sore. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul berupa jalan di Kretek-Sanden mendapat kritikan dari warga

Harianjogja.com, BANTUL-Tingkat kerusakan ruas jalan penghubung Kecamatan Kretek dan Kecamatan Sanden, tepatnya di kawasan Dusun Buruhan kian parah. Puncaknya, ketika intensitas hujan meninggi beberapa pekan lalu, kawasan tersebut terendam air hingga setinggi perut orang dewasa.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Sebagai bentuk protes, warga setempat pun menanam pohon pisang dan bibit cikal di salah satu bagian jalan yang berlubang. Pohon itu ditanam warga sejak Minggu (11/12/2016) lalu. “Kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan,” kata Sawiyo, warga Dusun Buruhan, Desa Tirtosari saat ditemui di lokasi.

Ia mengungkapkan, persoalan ruas jalan di depan rumahnya itu sebenarnya bukan sebatas kerusakan. Tetapi persoalan tersebut makin rumit ketika hujan  turun deras. Kontur jalan yang menyekung menyebabkan air hujan kesulitan mengalir. Inilah yang kemudian menyebabkan kawasan itu menjadi rawan banjir.

“Sejak saya masih kecil setiap hujan deras  selalu banjir, air naik ke jalan mas, termasuk masuk rumah-rumah diselatan jalan ini,” ujarnya.

Begitu pula dengan Sarijo. Warga setempat itu justru mengaku heran dengan tidak adanya respon dari pemerintah. “Padahal rusaknya sudah bertahun-tahun. Selain itu. Pemerintah juga membangun jalan di mana-mana, sedangkan di sini sama sekali tidak disentuh,” tegasnya.

Itulah sebabnya, jika memang pemerintah tak sanggup melakukan perbaikan total, ia berharap setidaknya dilakukan perbaikan sementara. Pasalnya, selama ini jalan tersebut dipastikan tak akan bisa dilalui kendaraan jika air naik ke jalan.

Terkait hal itu, Kepala Seksi Operasi dan Jaringan Sumber Daya Air (SDA) Bantul,  Yitno mengatakan,  biang banjir  di ruas jalan Dusun Buruhan Kretek itu bukan pada saluran irigasinya. Menurutnya, jalan di sisi timur saluran irigasi yang terlalu rendah menyebabkan air kerap mengalir ke titik itu.

“Saya tidak bermaksud saling lempar tanggungjawab, tetapi kondisinya seperti itu. Ketika banjir air meluap saya kira hampir terjadi dimana-mana. Tetapi khusus di Buruhan andaikata jalan tersebut tidak rendah air tidak naik,” ujar Yitno.

Sebagai catatan, selain menghubungkan dua kecamatan, ruas jalan itu kerap dilalui pengguna jalan yang hendak berwisata ke Pantai Samas dan Pantai Goa Cemara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya