Jogja
Kamis, 26 Januari 2017 - 14:55 WIB

INFRASTRUKTUR BANTUL : Jembatan Jaranan Ditutup Warga karena Nyaris Putus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan di Dusun Jaranan yang putus sementara ditutup oleh warga, Rabu (25/1). (Harian Jogja/Arief Junianto)

Infrastruktur Bantul berupa jembatan Jaranan ditutup

Harianjogja.com, JOGJA–Luapan air Sungai Winongo yang terjadi Selasa (24/1/2017) sore lalu tak hanya berdampak pada terjadinya genangan air dan tumpukan sampah saja serta kerusakan tebing sungai.

Advertisement

Jembatan penghubung Dusun Kaliputih Desa Pendowoharjo dan Dusun Jaranan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon terpaksa ditutup sementara oleh warga lantaran nyaris putus.

Dari pantauan Harianjogja.com di lokasi, kondisi jembatan yang melintangi Sungai Winongo itu memang terlihat memprihatinkan. Tiang penyangga di salah satu sisi jembatan setinggi 9 meter itu itu tampak ambrol.

“Akibatnya, badan jembatan pun melengkung,” kata Wadiyono, warga Gesikan, Dusun Jaranan, RT 05 Desa Panggungharjo saat ditemui di lokasi, Rabu (25/1/2017) siang.

Advertisement

Dijelaskannya, jebolnya dinding tiang penyangga jembatan itu terjadi, Selasa (24/1/2017) lalu sekitar pukul 17.00. Ketika itu, debit air Sungai Winongo terbilang cukup tinggi.

Ia menduga, derasnya arus sungai menyebabkan terjadinya abrasi pada tebing sungai yang sebelumnya memang telah keropos. “Mas lihat sendiri kan. Bekas abrasi itu terjadi di sepanjang dinding sungai,” imbuh Wadiyono.

Dengan ditutupnya jembatan tersebut, praktis akses warga menjadi terganggu. Terlebih sektor perekonomian. Pasalnya, jembatan itu sendiri merupakan akses terdekat warga dari dan menuju ke Pasar Niten.

Advertisement

Terpisah, Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi membenarkan, warga yang paling dirugikan dengan rusaknya jembatan itu adalah warga dari Dusun Kaliputih dan sekitarnya. Itulah sebabnya, ia pun berharap kepada pihak terkait untuk segera merespon laporan yang telah ia layangkan sejak Rabu (25/1/2017) pagi.

“Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak BBWSSO [Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak] dan Pemkab Bantul,” akunya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif