SOLOPOS.COM - Pintu Air Sepuluh, di Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya)
Infrastruktur Jogja di kali Manunggal akan dibuat sodetan
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Permukimn dan Prasarana Wilayah (Kimprswil) Kota Jogja berencana membangun drainase sekaligus sodetan di Jalan Gayam, Umbulharjo. Sodetan di jalan tersebut penting untuk mengalihkan limpahan Kali Manunggal saat terjadi luapan.
Namun rencana itu kemungkinan belum bisa terealissi dalam waktu dekat karena keterbatasan anggaran.
“Anggaran yang kami ajukan untuk drainase tahun depan hanya Rp4 miliar untuk melanjutkan drainase Jalan Kenari sampai Simpang Empat Mandala Krida ke barat,” kata Kepala Bidang Pengairan dan Drainase, Kimpraswil Kota Jogja, Aki Lukman, Minggu (4/8/2016).
Aki mengatakan anggaran Rp4 miliar hanya mampu membangun drainase sepanjang sekitar 250 meter. Sementara untuk sampai jembatan Kali Manunggal di Jalan Gayam membutuhkan dana sedikitnya Rp10 miliar. Sementara anggaran APBD terbatas.
Menurut Aki, jika drainase bisa dibangun sampai Jalan Gayam, maka keberadaan drainase tersebut nantinya bukan saja sebagai penampung air hujan, namun juga sebgai sodetan Kali Manunggal yang selama ini kerap meluber saat terjadi hujan.
“Kali Manunggal itu sebenarnya kecil tapi saat terjadi hujan debitnya melebihi kapasitas,” kata dia.
Upaya mengalihkan aliran Kali Manunggal selma ini sudah dilakukan dengan membngun Embung Langensari di Wilayah Gondokusuman sebgai penampungan sementara. Namun untuk hilirnya belum ada sodetan sehingga luapan air bisa sampai jalan dan rumah warga.
Jika ada sodetan di Jalan Gayam, kata Aki, limpahan Kali Manunggal bisa dialihkan melalui jalur tersebut dn dibuang ke Kali Gajah Wong. Aki menambahkan pekerjaan drainasi di Jalan Kenari sepanjang 800 meter dengan anggaran Rp11,5 triliun sudah selesai dibangun.