Jogja
Rabu, 26 Juli 2017 - 08:22 WIB

INFRASTRUKTUR JOGJA : Drainase Peninggalan Belanda Dilacak, Saluran Air Baru juga Akan Dibangun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan saluran air (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Infrastruktur Jogja, banjir di sejumlah titik akan dilacak

Harianjogja.com, JOGJA — Guna mencari solusi atas persoalan banjir dan genangan air yang kerap melanda sebagian titik di Jogja saat hujan berintensitas tinggi, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) kini tengah berupaya melacak keberadaan saluran air (drainase) tua peninggalan Belanda. Drainase yang kini terpendam di kedalaman tanah hingga 5 meter itu disinyalir dibangun saat Belanda masih berkuasa di Indonesia.

Advertisement

Baca Juga : INFRASTRUKTUR JOGJA : Drainase Peninggalan Belanda Mulai Dilacak

Kepala BBWSSO Tri Bayu Aji menjelaskan jika drainase tua itu bisa kembali diaktifkan, ia berharap bisa menjadi penampungan penyerapan air di permukaan. Dengan begitu, persoalan genangan yang selama ini terjadi saat hujan turun akan cepat selesaikan.

Sembari melakukan investigasi, tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan pembangunan drainase utama perkotaan di Jogja dan sekitarnya. Hingga kini, pihaknya masih terus melakukan pendataan dan pemetaan terkait hal itu.

Advertisement

“Saya belum tahu pasti, berapa yang akan kami bangun baru dan berapa yang direvitalisasi,” ungkapnya, Selasa (24/7/2017).

Terpisah, Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) DIY Pristiawan Buntoro mengaku, genangan air yang selama ini rutin terjadi di sejumlah titik Kota Jogja, kemungkinan besar memang disebabkan oleh persoalan drainase. Titik genangan yang nyaris sama setiap hujan deras, menurutnya merupakan bukti bahwa belum ada tindakan konkret dari pemerintah untuk memperbaiki drainase tersebut.

Setidaknya ada beberapa titik yang diakuinya menjadi langganan terjadinya genangan di wilayah Kota Jogja. Di antaranya adalah di sekitar Balai Kota, dan beberapa titik di Jalan Solo.

Advertisement

“Menurut saya ini, mutlak karena drainase. Karena kalau perilaku masyarakat kok saya rasa tidak ya,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif