SOLOPOS.COM - Gunungan sampah di TPA Piyungan, Senin (11/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Infrastruktur Jogja ditarget segera diperbaiki.

Harianjogja.com, JOGJA — Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, Suyana menyebut pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Piyungan menjadi salah satu penyebab kegagalan meraih Piala Adipura.  Karena itu, ia mendesak Pemda DIY utuk memperbaiki pengelolaan TPAS Piyungan karena TPAS tersebut dikelola Pemda sejak 2015 lalu.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

“Pemda DIY harus bergerak cepat, karena kita butuh nilai itu [penilaian TPAS Piyungan],” kata Suyana seusai Workshop Workshop Program Adipura dan Pengelolaan TPAS di Balai Kota Jogja, Rabu (31/8/2016). Workshop tersebut mengahdirkan perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hiudup dan Pemda DIY.

Suyana mengatakan sudah tiga tahun berturut-turut Pemerintah Kota Jogja gagal memperoleh Piala Adipura. Piala sebagai simbol keberhasilan kota dan kabupaten dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut sebelumnya diraih Pemkot tujuh tahun berturut-turut pada 2013 kebelakang.

Dari hasil kajian dan inventarisasi persoalan kegagalan tersebut, kata Suyana, salah satunya karena faktor pengelolaan TPAS Piyungan yang belum maksimal.

“Padahal bobot penilaian [standar Piala Adipura] ini TPAS paling tinggi, kedua pasar, terminal, sekolah, dan rumah sakit,” ujar dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Rumah BUMN Solo: Rangkul Anak Muda, Dorong Puluhan Ribu UMKM Naik Kelas

Rumah BUMN Solo: Rangkul Anak Muda, Dorong Puluhan Ribu UMKM Naik Kelas
author
Ika Yuniati Selasa, 30 April 2024 - 19:16 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat-lihat produk UMKM yang dipajang di Rumah BUMN Solo. Tahun ini, Rumah BUMN Solo dibawah koordinator BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi (Sosri). Foto diambik, Senin (29/4/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Deretan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terlihat dipajang rapi dalam rak kayu di ruangan paling depan Rumah BUMN Solo, Senin (29/4/2024) pagi.

Produk UMKM yang dipajang beragam, mulai dari tas kulit, handycraft, tenun, hingga baju batik. Koordinator Rumah BUMN, Wachid Sedyo Prakoso, menyambut hangat sejumlah jurnalis yang liputan pada Senin itu.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Ia kemudian bercerita sejarah panjang perjalanan rumah bagi para puluhan ribu UMKM di Soloraya ini.

Rumah BUMN Solo yang terletak di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Solo, kali pertama berdiri pada 2016 dengan nama Rumah Kreatif BUMN (RKB). Baru kemudian pada 2020 lalu berganti nama menjadi Rumah BUMN Solo.

Wachid mengatakan sampai hari ini mereka telah melakukan pendampingan dan pelatihan kepada 74.000 lebih UMKM di Soloraya.

Saat masih bernama RKB pada 2016 silam, mereka hanya memfasilitasi pendampingan bagi UMKM. Selanjutnya, setelah berganti nama menjadi Rumah BUMN, mereka juga mengembangkan co working space untuk anak muda di Soloraya.

Koran Solopos

Wachid mengatakan, puluhan ribu UMKM tersebut telah mengakses berbagai fasilitas yang disediakan Rumah BUMN Solo seperti pendaftaran produk di e-commerce, pelatihan, hingga fasilitas pameran.

Menurutnya, ada enam program utama yang mereka jalankan sebagai Rumah BUMN.

Pertama yakni menjadikan Rumah BUMN sebagai coworking space, pengembangan UMKM, informasi tanggap bencana, program kemitraan dan KUR, basecamp millenials, dan informasi Rumah BUMN Nasional.

“Dari keenamnya, hanya satu fungsi yang belum ada di kami yakni soal tanggap bencana. Harapannya jangan sampai ada bencana ya,” kata Wachid.

Wachid menambahkan, Rumah BUMN Solo saat ini di bawah pengelolaan BRI Kantor Cabang Solo Sriwedari (Sosri). Melalui pendampingan BRI Kanca Sosri, mereka mengembangkan UMKM dengan beberapa klasifikasi kelas.

Pertama Go Online atau terdaftar di marketplace, Go Digital atau terdaftar di media sosial, Go Modern atau telah memiliki situs yang terverifikasi, dan terakhir Go Global.

Kategori tersebut bertujuan mengklasifikasikan UMKM sehingga nantinya pendampingan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Rumah BUMN Solo

Suasana co-working space di Rumah BUMN Solo yang dibuat khusus untuk memfasilitasi anak muda maupun komunitas muda di Solo, Senin (29/4/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Dilansir https://rumah-bumn.id/, alur pembinaan UMKM di Rumah BUMN dimulai dengan registrasi di portal Rumah BUMN. Selanjutnya dilakukan verifikasi dan pengecekan data.

Emagazine Solopos

Disusul asistensi atau pendampingan dan pelatihan. Selanjutanya akan ada tahap digitalisasi, yakni UMKM dibekali alat dan modul agar proses usahanya terdigitalisasi.

Terakhir yakni dibantu pemasaran daring melalui sejumlah platform termasuk marketplace.

Sementara itu, jika ada yang membutuhkan pendanaan, biasanya akan direkomendasikan kepada BRI terdekat domisili mereka agar mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Pendampingan memang sesuai kebutuhan UMKM. Ya termasuk misal ada yang butuh pendanaan, akan kami arahkan ke KUR BRI di kantor terdekat rumah mereka,” tambah Wachid.

Wachid mengatakan pelatihan bagi UMKM biasanya diadakan setiap sebulan. Jenis pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan anggota saat agar lebih tepat sasaran.

Misalnya digital marketing, soal manajemen keuangan, pemanfaatan kain perca, hingga pengolahan makanan. Sementara, pengisi pelatihan dipilih mereka yang ahli di bidangnya masing-masing.

Selain pelatihan, mereka juga membantu promosi para UMKM dengan memajang produk mereka Rumah BUMN Solo.

Hampir semua anggota Rumah BUMN Solo juga sudah terdaftar dalam situs resmi Rumah BUMN untuk menjembatani mereka dengan pembeli.

Animo masyarakat Solo untuk bergabung mengembangkan UMKM cukup tinggi. Wachid mengatakan rata-rata anak muda berusia 20 tahun hingga 40 tahun dengan jenis usaha beragam.

Interaktif Solopos

Mayoritas selalu aktif jika mengikuti diskusi ataupun pelatihan. “Semua boleh gabung dengan Rumah BUMN dan ikut pelatihan kami, asalkan kuotanya masih ada,” kata Wachid.

Rumah BUMN dan Anak Muda

Tak hanya itu, Wachid, juga mempertemukan anak muda kreatif dengan pelaku UMKM. Mereka beberapa kali menerima mahasiswa magang yang kemudian diajak kolaborasi membantu UMKM.

Beberapa waktu terakhir misalnya, mahasiswa ISI Solo yang tengah magang di Rumah BUMN diajak membantu membuatkan logo UMKM.

Di sisi lain, Rumah BUMN Solo juga dibuat jadi ruang pertemuan anak muda maupun mahasiswa sekitar melalui co working space. Co working space menyediakan beberapa ruangan gratis lengkap dengan jaringan Internet.

Mahasiswi Mercu Buana Yogyakarta, Ayu Kurniati, 23, adalah salah satu pengguna co working space Rumah BUMN Solo. Ayu sudah kali kedua memanfaatkan salah satu ruangan di sana untuk menyelesaikan tugas kuliah.

Ia memuji adanya ruang yang tenang dan nyaman untuk masyarakat umum. Baginya, co working space Rumah BUMN Solo cukup membantunya maupun warga lain yang butuh ruang gratis.

Apalagi, mahasiswa selalu butuh ruang kerja nyaman tapi tak semua punya uang lebih untuk menyewa co working space komersial. “Manfaat banget ya buat saya. Tapi Wifi-nya kurang lancar, jadi mungkin bisa sedikit dibenahi,” kata dia.

Bawa UMKM Naik Kelas



Mayoritas selalu aktif jika mengikuti diskusi ataupun pelatihan. “Semua boleh gabung dengan Rumah BUMN dan ikut pelatihan kami, asalkan kuotanya masih ada,” kata Wachid.

Rumah BUMN dan Anak Muda

Tak hanya itu, Wachid, juga mempertemukan anak muda kreatif dengan pelaku UMKM. Mereka beberapa kali menerima mahasiswa magang yang kemudian diajak kolaborasi membantu UMKM.

Beberapa waktu terakhir misalnya, mahasiswa ISI Solo yang tengah magang di Rumah BUMN diajak membantu membuatkan logo UMKM.

Di sisi lain, Rumah BUMN Solo juga dibuat jadi ruang pertemuan anak muda maupun mahasiswa sekitar melalui co working space. Co working space menyediakan beberapa ruangan gratis lengkap dengan jaringan Internet.

Mahasiswi Mercu Buana Yogyakarta, Ayu Kurniati, 23, adalah salah satu pengguna co working space Rumah BUMN Solo. Ayu sudah kali kedua memanfaatkan salah satu ruangan di sana untuk menyelesaikan tugas kuliah.

Ia memuji adanya ruang yang tenang dan nyaman untuk masyarakat umum. Baginya, co working space Rumah BUMN Solo cukup membantunya maupun warga lain yang butuh ruang gratis.

Apalagi, mahasiswa selalu butuh ruang kerja nyaman tapi tak semua punya uang lebih untuk menyewa co working space komersial. “Manfaat banget ya buat saya. Tapi Wifi-nya kurang lancar, jadi mungkin bisa sedikit dibenahi,” kata dia.

Bawa UMKM Naik Kelas



Branch Manager BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, saat ditemui wartawan, Senin (18/3/2024), mengatakan pihaknya sangat konsen pada pengembangan UMKM.

Khususnya upaya agar membawa para UMKM naik kelas.

Goals tersebut diwujudkan secara menyeluruh sesuai dengan visi mereka yakni memberi makna Indonesia.

Para Mantri BRI tak hanya betugas mencari nasabah yang bisa mendapatkan pendanaan KUR. Melainkan juga menjalankan perannya sebagai financial advisor bagi para UMKM.

Nasabah juga diarahkan untuk bergabung dengan Rumah BUMN Solo agar mendapatkan pendampingan maksimal. Misalnya ada yang butuh pelatihan digital marketing, packaging, dan lainnya.

Para UMKM kemudian didorong untuk mendaftarkan diri di Fresh Market UMKM Binaan & Klaster Usaha Localoka agar mempermudah BRI memberikan treatment sesuai kebutuhan mereka.

Hal penting lainnya yakni, mereka membangun eksosistem baik antarnasabah maupun ekosistem di komunitas. Salah satu yang saat ini mereka damping yakni kluster car free day (CFD) dan heterospace.

“Misal nasabah kami ada yang usahanya bikin pentol, kami carikan nasabah yang juga menjual daging sapi dari tangan pertama, agar lebih murah,” kata dia.

Di sisi lain, BRI juga telah melakukan beberapa aksi nyata melalui pembentukan Holding Ultra Mikro, bersama dengan Pegadaian dan PNM.



Kolaborasi ini menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi dan memastikan nasabah umi dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep empower, integrate, dan upgrade.

Pemberdayaan UMKM BRI saat ini tumbuh pesat. Pada 7 Maret 2024 ini misalnya hasil dari holding ultramikro telah menjangkau nasabah kredit hingga 44 juta UMKM dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Menjaga Warisan Dunia, Enam Negara Ikuti Program HOH FId UKSW

Menjaga Warisan Dunia, Enam Negara Ikuti Program HOH FId UKSW
author
Imam Yuda Saputra Selasa, 30 April 2024 - 19:13 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana acara Program Human Origins Heritage (HOH) International Participatory Training School Volume 7.0 yang diselenggarakan Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Ruang Probowinoto Gedung C, Kampus UKSW Salatiga, 29 April-18 Mei 2024. (UKSW Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA — Program Human Origins Heritage (HOH) International Participatory Training School Volume 7.0 yang diselenggarakan oleh Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) resmi dimulai, Senin (29/04/2024) dan akan berlangsung hingga Sabtu, (18/05/2024) mendatang. Mengambil tempat di Ruang Probowinoto Gedung G, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, dan Kealumnian (WR KK) Prof. Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D (AFHEA) secara resmi membuka acara tersebut.

Prof. Yafet Yosafet Wilben Rissy menyambut hangat 30 partisipan yang berasal dari enam negara. Keenam negara tersebut yakni Indonesia yang terdiri dari 13 partisipan dari UKSW dan 3 partisipan dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Lainnya, sebanyak 9 peserta dari Perancis, 1 dari Thailand, 2 dari China, 1 dari India, dan 1 dari Belgia.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

“Selamat bergabung pada program HOH. Ini adalah kesempatan untuk membangun jejaring dan memperkaya ilmu pengetahuan anda, khususnya mengenai sejarah dan asal usul manusia,” ungkapnya.

Tak hanya itu, ia berharap agar program HOH terus berlanjut di masa yang akan datang dan peserta yang terus bertambah dari berbagai negara. “Program ini sangat penting bagi mahasiswa UKSW, mahasiswa internasional, dan dosen yang terlibat untuk meningkatkan international academic experience, sekaligus menunjukkan komitmen UKSW untuk terus meningkatkan program internasional” tuturnya.

Koran Solopos

Sementara itu, Dekan FId Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D., juga memberikan sapaan hangatnya kepada seluruh partisipan HOH. “Saya mengucapkan selamat datang di kampus UKSW. Saya berharap melalui program ini kalian mengalami dan membangun hubungan internasional,” tuturnya.

Berkolaborasi

Saat ditemui di sela kegiatan, koordinator kegiatan HOH Dr. Sih Natalia Sukmi mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempertahankan heritage agar tetap berkelanjutan yakni keberlanjutan situs, perkembangan ilmu pengetahuan, dan pengembangan diri masyarakat tanpa merusak lingkungan.

“HOH volume 7.0 akan melakukan kunjungan di tiga wilayah situs heritage. Pada pekan kedua akan mengunjungi situs di Sangiran, dilanjutkan pada pekan ketiga mengunjungi situs di Semedo dan Bumiayu,” ungkapnya.

Emagazine Solopos

Selain kunjungan ke situs heritage HOH kali ini juga diisi dengan kunjungan museum manusia purba, melakukan penelusuran di tempat penemuan fosil manusia purba dan penelusuran tempat konservasi geologi serta melakukan wawancara pada masyarakat lokal. Tak hanya itu, para partisipan juga melakukan diskusi, presentasi hingga mengikuti seminar.

Dr. Sih Natalia Sukmi mengungkapkan HOH tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Ke-30 peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan akan berkolaborasi dengan Museum Cagar Budaya (MCB) Sangiran International Youth Forum (SIYF) di Sangiran. Kolaborasi tersebut terwujud dengan bergabungnya 12 student yang berasal dari local community yang berada di Sangiran. Ke-5 kelompok tersebut akan membahas 5 disiplin ilmu yaitu tourism, illuminati lantern festival, the use of plant, merchandise, dan kedekatan situs dengan museum.

Lebih jauh disampaikannya, hal yang akan ditonjolkan dari HOH tahun ini yaitu salah satu kelompok HOH akan membuat sebuah simulasi paket wisata di Desa Manyarejo. ”Dalam simulasi tersebut, mereka seolah-olah akan menjadi wisatawan kemudian kelompok tersebut akan membuat evaluasi dari kinerja yang dilakukan di desa tersebut,” terangnya.

Interaktif Solopos

Sementara itu, Prof. Francois Semah dari Museum National d’Histoire Naturelle (MNHN) Paris mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program internasional yang menerapkan sistem interdisciplinary collab.

Seluruh peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, salah satunya Niken Embun Amadiora mahasiswa FId Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata. Ia mengungkapkan rasa senangnya bisa bergabung dalam HOH tahun ini. “Saya sangat senang bisa bergabung pada program ini karena melalui kegiatan ini saya ingin belajar lebih dalam lagi tentang heritage,” katanya.

Selain Niken Embun Amadiora, Igor Rollet mahasiswa dari MNHN Paris jurusan International Master in Quaternary and Prehistory (IMQP) juga menyampaikan rasa senangnya. “Ini sangat menyenangkan, karena kita akan belajar banyak hal tentang komunitas lokal, penemuan fosil, dan bagaimana menjaga warisan dunia,” ungkap mahasiswa asal Paris yang juga mengikuti Ibadah Senin bersama seluruh partisipan HOH.



Program HOH ini terselenggara hasil kerja sama UKSW, MNHN Paris, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), National Geographic, Alliance Sorbonne University (ASU), Ambassade De France En Indonesia, Indonesia Heritage Agency, SIYF, MCB, Erasmus+, Museum Manusia Purba Sangiran, dan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Erick Thohir Dukung UMKM Daerah Lewat Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru

Erick Thohir Dukung UMKM Daerah Lewat Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru
author
Chelin Indra Sushmita Selasa, 30 April 2024 - 18:59 WIB
share
SOLOPOS.COM - Acara Karya Nyata Fest Vol. 6 di di Lapangan Aerosport, Pekanbaru, Riau. (Istimewa)

Solopos.com, PEKANBARU — Menteri BUMN Erick Thohir terus membuktikan dukungannya dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) daerah. Kali ini terwujud dengan terlaksananya Karya Nyata Fest Vol. 6. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari Jumat (26/4/2024) hingga Minggu (28/2/2024) di Lapangan Aerosport, Pekanbaru, Riau.

Acara yang terlaksana berkat kerjasama antara Kementerian BUMN dengan PT Pertamina (Persero) ini berhasil mencatat rekor pengunjung sekitar 30.000 orang. Jumlah ini menjadi yang terbanyak di antara Karya Nyata Fest yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Selain itu, acara ini juga menggandeng total 105 peserta UMKM binaan 25 BUMN yang terdiri dari makanan dan minuman, craft, serta fashion dengan menghasilkan total transaksi sebesar Rp668 juta. Hal ini menjadi wujud bagaimana Erick Thohir turut mendorong pergerakan roda ekonomi daerah melalui pembinaan UMKM.

Erick Thohir melalui staf khususnya, Arya Sinulingga, sebagai perwakilan Kementerian BUMN menyatakan, acara tersebut diharapkan dapat mengembangkan UMKM.

Koran Solopos

“Diharapkan dengan adanya acara seperti ini, UMKM menjadi punya tempat untuk bisa menampilkan produknya sehingga bisa dikenal dan dibeli. Dipayungi juga oleh Rumah BUMN Pekanbaru, harapannya UMKM lokal dapat maju sehingga berpengaruh juga untuk memajukan ekonomi Indonesia,” katanya.

Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru ini selain dari penjualan produk UMKM juga berisi rangkaian acara yang menarik dan melibatkan masyarakat dari segala usia. Di antaranya terdapat rangkaian pertandingan futsal tingkat SMA, berbagai talkshow mengenai entrepreneurship dan social media marketing, kompetisi cosplay, robotic show, kompetisi kopi, mobile legend, hiburan band lokal dan puncaknya adalah penampilan dari Rony Parulian dan Diskoplo.

Selain itu, terdapat juga business matching yang menjadi kerja sama antara UMKM Riau dengan Malaysia, menjadikan acara ini sebagai Karya Nyata Fest pertama yang berskala internasional.

Emagazine Solopos

Acara ini juga turut dihadiri perwakilan dari Kementerian BUMN, Asisten Deputi SDM & TI Kementerian BUMN bid. TjSL, Edi Eko Cahyono, VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, Direktur Eksekutif forum TJSL BUMN, I Gede Arimbawa, Kepala Bappeda Riau, Emri Juliharnis, serta seluruh CEO/CFO Muda Rumah BUMN di Indonesia.

Perhelatan Karya Nyata Fest yang merupakan ajang unjuk gigi bagi UMKM daerah di Indonesia yang diusung oleh Kementerian BUMN bekerja sama dengan BUMN melalui Rumah BUMN ini akan terus berlanjut di kota-kota berikutnya. Pekanbaru menjadi kota keenam setelah sebelumnya terlaksana di Tangerang, Padang, Medan, Jambi, dan Bangka Belitung.

Selanjutnya acara ini akan berkunjung dan dilaksanakan di Aceh. Dengan semangat kolaborasi, Karya Nyata Fest telah berhasil menciptakan momentum positif bagi pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi daerah, kali ini khususnya di Pekanbaru.

Interaktif Solopos

Diharapkan melalui kegiatan selanjutnya, Karya Nyata Fest dapat kembali meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang pengembangan UMKM di daerah-daerah Indonesia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories