SOLOPOS.COM - Salah satu sisi jembatan di kawasan Gegunung, Sendangsari, Pengasih ambrol karena kerap dilalui truk dengan muatan tambang berlebih pada Rabu (11/1/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Kulonprogo berupa jembatan rusak.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Jembatan di kawasan Dusun Gegunung, Sendangsari, Pengasih ambrol akibat kerap dilalui truk pengangkut tambang. Truk memuat batu andesit yang melebihi kapasitas tonase jalan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Baca Juga : INFRASTRUKTUR KULONPROGO : Jembatan Ambrol Digilas Truk Tambang

Arman Sukiman, dari CV Elita Karya Pratama membenarkan jika kapasitan muatan truknya bekisar 10-11 ton setiap kali angkut. Setiap hari, paling tidak 60 truk lalu-lalang melalui jembatan yang dibangun sekitar tahun 1960-an ini. Dengan kerusakan ini, ia mengatakan akan menempatkan sejumlah personel untuk mengatur lalu lintas truk tambang yang lewat. Terkait kemungkinan penutupan operasional sendiri, dijelaskan masih harus dilakukan pantauan mengenai kondisi lebih lanjut.

Baca Juga : INFRASTRUKTUR KULONPROGO : Jembatan Ambrol Digilas Truk Tambang

Arman menerangkan jika perbaikan sementara akan dilakukan dengan meletakkan rel sebagai dasar jembatan tersebut. Selain itu, perusahaan akan bertanggungjawab dengan memperbaiki akses jalan paling tidak maksimal dalam 3 hari. Ia mengatakan ada 4 perusahaan tambang andesit yang beroperasi di wilayah tersebut. Jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses jalan bagi 4 perusahaan tersebut.

Kapolsek Pengasih, Kompol Kuswanto mengatakan segera dilakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait kerusakan ini. Langkah pertama, dilakukan penutupan demi keamanaan warga yang melalui jembatan ini.

“Supaya tidak menambah parah,”jelasnya, Rabu (11/1/22017)

Penutupan operasional tambang sendiri menurutnya baru bisa dilakukan setelah adanya pembahasan dengan pemerintah serta perusahaan tambang. Petugas kepolisian memasang garis polisi sebagai penanda sisi jembatan yang rusak. Sejumlah pengendara terpaksa harus bergantian melalui sisi jembatan yang tersisa.

Sementara itu, Santoso, warga setempat mengatakan jembatan tersebut belum pernah rusak sejak pertama kali berdiri pada tahun 1965 silam.

“Rusaknya karena banyak truk bawa muatan yang tanpa ukuran,”ujarnya.

Ia berharap jembatan tersebut segera diperbaiki karena mengganggu aktivitas warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya