Jogja
Sabtu, 15 Agustus 2015 - 08:20 WIB

INFRASTRUKTUR SLEMAN : Telan Rp17,4 Miliar, Musim Hujan Ringroad Tak Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salahsatu konstruksi penampungan air yang dipasang dalam proyek rehabilitasi drainase, seperti terlihat di Ringroad Utara, depan kantor Kecamatan Depok, Sleman, Kamis (13/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Infrastruktur Sleman untuk kawasan Ringroad segara diperbaiki.

Harianjogja.com, SLEMAN – Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum mengelontorkan dana Rp17,4 miliar untuk perbaikan drainase di Ringroad Utara, Sleman di 2015. Proyek di bawah kendali Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Provinsi DIY itu ditarget dapat mengurangi banjir di kawasan Ringroad Utara saat musim hujan.

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2 Satker PJN Provinsi DIY Santoso menjelaskan, anggaran sebesar Rp17,4 miliar dari pemerintah pusat itu untuk memperbaiki saluran drainase pada arteri jalan utara DIY. Tepatnya berada di tiga kecamatan di Sleman, yaitu Ringroad Utara kawasan Sinduadi, Mlati, dan Sariharjo, Ngaglik serta Sawitsari, Condongcatur, Depok, Sleman.

“[Anggaran] Itu untuk satu paket. Ada dua titik, pertama yang dari asrama haji ke timur [Mlati dan Ngaglik] dan kedua, di simpang empat Kentungan [Ngaglik] ke timur sampai depan kantor Kecamatan Depok,” ungkapnya kepada Harianjogja.com, Jumat (14/8/2015) siang.

Pengerjaan drainase kedua titik jalan nasional itu dinilai mendesak dilakukan. Mengingat saat musim hujan, menjadi langganan banjir karena ketiadaan drainase yang memadai. Terutama di kawasan Ringroad Sariharjo, Ngaglik, jika banjir ketinggian air nyaris mencapai satu meter di jalur utama.

Advertisement

Santoso menambahkan, untuk pengerjaan di Ringroad Utara Ngaglik dan Mlati sejumlah titik telah selesai pengerjaannya pada awal Juli 2015. Sedangkan di kawasan Ringroad Utara Depok baru dikerjakan pada awal Agustus 2015 karena memberikan ruang bagi pengguna jalan untuk memanfaatkannya sebagai jalur arus mudik dan balik Lebaran. “Pengerjaan di kedua ruas jalur lambat,” ujarnya.

Secara detail Santoso menjelaskan, proses pengerjaan dilakukan dengan membuat saluran drainase baru. Adapun drainase tersebut dibangun dengan luas yang berbeda. Untuk Ringroad kawasan Ngaglik dan Mlati dengan luas tiap blok berukuran 140 x 140 sentimeter, sedangkan Ringroad Depok berukuran 150 x 160 sentimeter. Jarak lubang permukaan resapan air pun ditata berbeda. Pada Ringroad Ngaglik dan Mlati lubang resapan air di permukaan drainase ditata tiap empat meter. Alasannya kawasan itu paling parah dan cepat tergenang air sehingga jumlah lubang harus diperbanyak. Kemudian ringroad Depok lubang drainase ditata tiap 25 meter terdapat satu lubang resapan.

“Mudah-mudahan air di permukaan bisa cepat terserap dan diharapkan tidak banjir lagi,” ujarnya.

Advertisement

Pembangunan drainase itu, kata dia, diharapkan saat musim hujan tidak ada banjir lagi di kawasan tersebut. Panjang drainase yang dibangun itu diperkirakan mencapai 2,4 kilometer. Sehingga pembangunan dilakukan secara bertahap agar tidak terlalu mengganggu arus lalulintas. “Kalau yang barat itu tiap empat meter [lubang drainase] karena memang banjirnya lebih parah jadi biar air cepat masuk,” imbuhnya.

Pengerjaaan seluruh drainase tersebut ditarget akan selesai pada bulan Nopember 2015. Sehingga saat musim hujan bisa dimanfaatkan sebagai tempat penampungan untuk meminimalisasi banjir. PJN Provinsi DIY juga merencanakan rehabilitasi drainase pada jalur arteri selatan DIY pada 2016 mendatang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif