Jogja
Kamis, 7 Juli 2022 - 07:30 WIB

Ingat Kebersihan Lur! 1.215 Warga Yogyakarta Terjangkit DBD Tahun Ini

Sunartono  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, JOGJA — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2022 diperkirakan naik tajam. Selama lima bulan, Januari sampai Mei 2022, kasus DBD di DIY mencapai 1.215.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, Setyarini Hestu Lestari, mengatakan pada Januari hingga Mei 2022 tercatat ada 1.215 kasus DBD. Sedangkan untuk kasus pada Juni masih dalam proses penghitungan dari kabupaten dan kota se-DIY.

Advertisement

“Jumlah kematian di tahun ini hingga Mei ada enam kasus untuk seluruh DIY, sementara tahun lalu angkanya ada 12 kasus,” katanya, Rabu (6/7/2022).

Atas meningkatnya kasus DBD itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan 3M plus atau menimbun, mengubur, dan melakukan daur ulang barang bekas.

Advertisement

Atas meningkatnya kasus DBD itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan 3M plus atau menimbun, mengubur, dan melakukan daur ulang barang bekas.

Baca Juga: Polda DIY Tetapkan 2 Tersangka dalam Rentetan Kerusuhan Babarsari

Selain itu, dia berharap masyarakat meningkatkan kesadaran di setiap rumah untuk melakukan pembersihan potensi tempat perindukan nyamuk seperti keberadaan kaleng dan botol yang dapat menyimpan air.

Advertisement

Dibandingkan dengan tahun lalu, imbuh dia, angka kasus DBD hingga Mei tahun ini sudah tergolong tinggi. Sehingga diperkirakan kasus pada 2022 ini meningkat dibandingkan 2021 silam.

“Memang ada kemungkinan untuk naik,” katanya.

Baca Juga: Pascakerusuhan, Polisi Tingkatkan Patroli di Babarsari & Seturan

Advertisement

Penyebab tingginya angka DBD ini ada banyak faktor, mulai dari cuaca terutama setelah hujan kemudian panas. Kondisi ini paling disukai nyamuk.

Akan tetapi bisa jadi masyarakat lupa tidak melakukan PSN dan 3M Plus dengan baik. Selain itu mobilitas penduduk yang membawa bibit DBD juga memungkinkan terjadinya penularan.

“Ketika ada virus dengue dalam tubuh seseorang kemudian ada nyamuk itu memungkinkan terjadinya penularan. Oleh karena itu ketika virusnya ada, nyamuknya ada maka harus meminimalisasi tempat perindukan nyamuk,” ujarnya.

Advertisement

Berita ini telah tayang di harianjogja.com dengan judul Waspada! Baru Lima Bulan, Sudah Ada 1.200 Kasus DBD di DIY

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif