SOLOPOS.COM - Mahasiswi Goethe Institut tengah memperagakan sebuaah percobaan sains di Taman Pintar Jogja, Rabu (25/10/2017). (Birgita Olimphia Nelsye/JIBI/Harian Jogja).

Taman Pintar dan Goethe Institut gelar Science Film Festival (SFF) 2017.

Harianjogja.com, JOGJA— Taman Pintar Jogja mengadakan Science Film Festival (SFF) 2017, sebuah program yang diinisiasi oleh lembaga kebudayaan Jerman Goethe Institut sejak 2005. SFF berlangsung mulai 24 Oktober hingga 19 November 2017, di Science Theater Taman Pintar.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Festival ini adalah kerja sama antara Taman Pintar dengan lembaga kebudayaan Jerman Goethe Institut”, tutur Afia Rosdiana, Kepala Bidang Taman Pintar pada Rabu (25/10/2017). Pihaknya menyambut baik kerja sama tersebut. “Melalui film, dapat memberi pengetahuan tentang sains dengan cara yang sederhana”, tambahnya.

SFF kali ini mengambil tema Anthroposene. “Tema Anthroposene itu artinya zaman manusia, di mana setiap kegiatan manusia memberi efek terhadap bumi”, ujar Afia.

Beberapa judul film membahas topik-topik sains seperti iklim, ragam hewan dinosaurus, transportasi, makanan, teori gravitasi, garam, kota masa depan. Dalam film yang diputar hari ini (25/10/17) Pukul 10.00 WIB, ditampilkan tentang cara berenang seperti gaya renang dari dinosaurus air.

Roni Edi Kuntoro selaku Penanggung Jawab Program menjelaskan, film sains yang ditampilkan adalah hasil dari lomba film yang dilakukan Goethe dan diikuti oleh anak-anak sekolah di seluruh dunia. Film tersebut berdurasi 10-25 menit.

“Ada 80 film yang masuk, dan setelah diseleksi terpilihlah 12 film. Kemudian, dilakukan kerja sama dengan 23 negara, termasuk Indonesia, untuk menayangkan ke-12 film tersebut. Penayangannya pun dilakukan serentak di 23 negara itu”, tambah Roni. Jogja sendiri termasuk ke dalam 38 kota di Indonesia yang bekerja sama dengan Goethe Institut.

Taman Pintar dalam rilis yang diterima harianjogja.com menyatakan, dalam satu bulan kegiatannya ditargetkan sebanyak 7000 orang mengikuti festival ini, dengan sasaran utama siswa/siswi sekolah SD dan SMP sederajat dengan rentang usia sembilan hingga 14 tahun. Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk pengunjung umum.

Pada 2016 lalu, acara ini tidak diselenggarakan di Taman Pintar. “Saat itu hanya berhasil mendapatkan 1.000 orang peserta”, ujar Pipit Danayu Pratiwi selaku Humas Taman Pintar. “Tahun ini targetnya lebih banyak karena Taman Pintar membuat 2000 undangan ke berbagai sekolah di kota Jogja”, tambah Pipit.

Pihak Taman Pintar mengemas acara ini dengan menggabungkan pendidikan dengan hiburan. “Kami buat lebih menyenangkan. Ada acara menonton film, tanya-jawab, dan demo [percobaan] sains. Untuk demo sains ada 18 percobaan”, ujar Afia.

Roni menjelaskan, salah satu demo sains yang dilakukan adalah percobaan gelas berisi air yang tidak tumpah saat dibalik. Percobaan ini sederhana karena hanya butuh gelas dan kain penutup. “Ini menjelaskan tentang gaya tarik molekul air”, ujar Roni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya