SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

DIY akan menaikkan harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kilogram

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Disperindagkop dan UKM Riyadi Ida Bagus Salyo Subali mengatakan, kebijakan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Gas LPG 3 Kilogram dilakukan DIY untuk menyesuaikan karena di Jawa Tengah harga gas 3 kilogram sudah berlaku Rp15.500.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Dia khawatir jika tidak ada penyesuaian harga gas akan terjadi serbuan pengguna gas 3 kilogram ke DIY.

Riyadi menegaskan pihaknya siap melakukan pengawasan distribusi gas 3 kilogram agar sampai ke masyarakat.

“Yang diatur [HET] ini kan pangkalan, maka kita minta pangkalan juga ikut mengawasi agen dan pengecer,” kata dia di Kepatihan, kemarin.

Riyadi berharap, jika HET gas 3 kilogram nantinya disetujui Rp15.500, maka pihak agen dan pengecer tidak terlalu jauh mengambil keuntungan dari penjualan gas tersebut per tabungnya.

Anggota DPRD DIY dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Huda Tri Yudiana memastikan akan ada efek domino dari kenaikan gas ini.

“Saya berharap bisa dicari alternatif lain sebelum menaikkan HET gas 3 kilogram,” kata Huda.

Di sisi lain, Huda juga mengatakan perlunya ada pengurangan ketergantungan terhadap sumber energi gas yang berasal dari pertamina, dengan menggunakan sumber energi alternatif lokal, seperti biogas, biodesel, kayu, arang, atau tenaga surya.

Jika upaya itu sudah dilakukan, Huda meyakini dampak atas berbagai kebijakan pemerintah terkait energi juga bisa diminimalisasi.

“Teknologi tepat guna yang sederhana dan mudah diaplikasikan terkait sumber energi perlu dikembangkan,” ujar Huda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya