SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Komunitas Gunungkidul Art Project akan menggelar kegiatan kritik sosial bertajuk Geger-geger Goro-goro mulai 25 Oktober hingga 1 November 2014 di Eks Gedung Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul, Wonosari.

Sekretaris Panitia Pelaksana Andi Karto Jiwo, 35, mengatakan, kegiatan akan diisi dengan pajangan beberapa cerita wayang. Menurut dia, wayang yang disajikan setiap dalang, akan menyuguhkan cerita yang berbeda.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Tidak akan dipentaskan, tapi akan dipajang dalam gedung tersebut,” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di Kepek I, Kepek, Wonosari, Kamis (16/10/2014).

Tema yang diangkat, ungkap dia, yakni sorotan terhadap keadaan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan berbagai kondisi yang tengah dialami masyarakat saat ini. Andi mengungkapkan, kondisi tersebut bisa saja merupakan realitas alam atau memang sudah ada yang mengondisikan.

“Wayang itu kan ada dalangnya. Apakah kondisi yang saat ini terjadi memang ada dalangnya atau memang siklus alam,” imbuh dia.

Melalui kegiatan ini, ia berharap akan ditemukan penyebab serta solusi dari kondisi yang tengah dialami masyarakat. Setiap seniman yang hadir, akan mencoba mengupas hal tersebut melalui wayang yang mereka pajang.

Ia menambahkan, ada beberapa jenis wayang yang akan dipajang. Di antaranya, Wayang Kulit dari Wiladeg, Karangmojo, Wayang Sodo dari Bejiharjo, Karangmojo, Wayang Wahyu dari Banyumeneng, Panggang, serta Wayang Walisongo dari Semin.

Panitia lainnya, Septian Nurmansyah, 22, menambahkan, selain memajang wayang, kegiatan tersebut juga akan diisi dengan mural budaya nusantara, workshop nyungging (membuat gradasi warna pada wayang) karton, pemutaran film nusantara, bedah tokoh wayang, serta workshop Wayang Sodo.

“Terakhir, kami akan mengadakan sarasehan budaya tentang pentingnya ruang apresiasi bagi perkembangan seni budaya di Gunungkidul,” ujar dia.

Untuk mengawali kegiatan, pada 20 Oktober rencananya, akan dilakukan kegiatan membuat mural batik oleh Komunitas Mural Batik di Gunungkidul di Eks Gedung Disbudpar Gunungkidul. Kegiatan ini, lanjut dia, rencananya akan diramaikan 25 hingga 30 orang seniman dan perajin.

“Kami juga akan melibatkan pelajar pada Minggu untuk membuat mural budaya nusantara. Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah bagi anak muda untuk mengekspresikan bakatnya,” imbuh dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya