Jogja
Minggu, 6 April 2014 - 16:08 WIB

Ini Cara Lansia Sleman Menikmati Hari Tua

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN– Lansia di Blendung, Sumbersari, Moyudan, yang tergabung dalam BKL Mugi Waras pun memiliki banyak kegiatan bermanfaat.

Dengan prisip MTS (Mau, Tahu, Semangat), 143 lansia di sana dapat menikmati hari tua dengan bahagia. Kegiatannya antara lain yandu lansia, senam lansia, gejog lesung, pengajian, kelompok perawatan jenazah, home care dan day care, serta kegiatan ekonomi produktif.

Advertisement

“Kegiatan ekonomi produktif di antaranya pertanian, perikanan, anyaman mendong, anyaman bambu, pembuatan tempe, jamur, pembuatan kasur dari kapas, aneka makanan dan minuman serta aneka kerajinan,” ungkap Jumanah, Ketua BKL Mugi Waras, baru-baru ini.

Sebagai wilayah dengan harapan hidup yang tinggi, Kabupaten Sleman memiliki 202 kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL). Jumlah anggotanya mencapai 7.490 orang, 5.172 orang diantaranya berstatus pasangan usia subur (PUS). Sebanyak 30 persen dari PUS tersebut juga tercatat sebagai peserta keluarga berencana (KB).

Usia harapan hidup di Sleman yaitu 76,1 tahun. Angka tersebut berada di atas rata-rata DIY yaitu 74 tahun dan nasional yang hanya 70,6 tahun.

Advertisement

“Semakin meningkatnya jumlah lansia, perhatian terhadap lansia semakin ditingkatkan agar terwujud kualitas keluarga yang sejahtera lahir batin,” kata Bupati Sri Purnomo pada kegiatan penilaian kelompok BKL di Blendung, Sumbersari, Moyudan, Jumat (4/4/2014).

Dipaparkan, jumlah lansia di Sleman mencapai 135.644 orang atau 12,95% dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Para lansia masih banyak yang aktif dalam berbagai kegiatan atau paguyuban.

“Lansia mampu berkarya dan memiliki hidup berkualitas,” ujar Sri Purnomo. Setidaknya terdapat 838 kelompok dan paguyuban lansia yang sering disebut posyandu lansia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif