Jogja
Jumat, 26 September 2014 - 03:20 WIB

Ini Dampaknya Jika Petani Melanggar Pola Tanam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membina petani di wilayah setempat yang melanggar pola tanam guna menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pola tanam berkala.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul Partogi Dame Pahpahan mengakui masih banyak petani di wilayah setempat yang tidak menerapkan pola tanam yang tepat, sesuai anjuran instansinya.

Advertisement

“Memang tidak ada sanksi bagi mereka, mengingat saya adalah bagian dari petani, jadi kami hanya bisa membina dan melakukan pendekatan secara persuasif, agar mereka selanjutnya bisa menerapkan pola tanam yang tepat,” katanya, Rabu (24/9/2014).

Ia menjelaskan pola tanam yang dianjurkan dinas tidak semua wilayah sama, namun berbeda tergantung kondisi.

Ia menjelaskan dari lahan pertanian seluas sekitar 15.000 hektare terbagi dalam pola tanam padi-padi-padi, padi-padi-palawija, dan padi-palawija-palawija.

Advertisement

“Misalnya dalam kondisi kemarau seperti ini petani di wilayah ini tidak dianjurkan menanam padi, namun kenyataannya para petani tidak melakukan itu, sehingga memang ada kekhawatiran bila tidak segera turun hujan ada masalah,” katanya.

Ia mengatakan pola tanam yang tidak sesuai itu, selain mengancam kekeringan lahan pertanian tersebut, juga mengakibatkan penurunan suplai air ke daerah hilir atau lahan pertanian yang lebih rendah, sehingga berdampak pada irigasi pertanian lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif