SOLOPOS.COM - Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan lahan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Desa Glagah, Kecamatan Temon, Selasa (15/8/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan NYIA turut menyebabkan hilangnya lahan pertanian di DIY.

Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Pertanian DIY mencatat rata-rata alih fungsi lahan pertanian per tahun di wilayah ini mencapai 200 hektar. Hal ini menyebabkan penurunan produksi padi mencapai 1.000 ton setiap tahunnya. Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) turut memicu merosotnya luasan lahan pertanian.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Alih fungsi lahan paling banyak terjadi di Sleman. Di sana banyak sawah yang kerap disulap jadi perumahan. Sementara di Kulonprogo, berhektar-hektar sawah hilang untuk pembangunan New Yogyakarta international Airport (NYIA). Sebagai ganti, Pemda DIY akan mencetak sawah baru.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Budi Wibowo Tidak memungkiri pembangunan yang terus terjadi, salah satunya NYIA, mengakibatkan penurunan produksi beras di DIY. Ironisnya pemerintah tingkat dua tidak berusaha mempertahankan lahan yang ada.

“Sebenarnya sudah ada sawah berkelanjutan, tapi masing-masing daerah tidak mempertahankan itu, dan tidak ada sanksi, otomatis produksi berkurang,” sebut Budi usai menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah [TPID] di Kompleks Kepatihan, Rabu (17/1/2018).

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian DIY Yektining Rahajeng menambahkan setiap tahun rata-rata lahan yang dialihfungsikan sebanyak 200 hektar. Daerah yang sawahnya paling banyak berubah fungsi terjadi di Sleman, yang digunakan untuk perumahan. Sementara di Bantul digunakan untuk kepentingan industri.

“Tapi dengan pembangunan bandara alih fungsi lahannya semakin banyak,” ucapnya. Apa yang ia sampaikan sesuai dengan hasil pendataan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) Kulonprogo, di mana disebutkan terdapat lahan sawah seluas 100,37 ha yang berada di kawasan pembangunan bandara. Relokasi warga terdampak juga mengorbankan 23,96 ha sawah. Angka itu belum termasuk sawah di Pakualaman Grond (PAG) yang tengah disiapkan sebagai lahan relokasi.

Ia mengatakan saat ini desain cetak sawah baru untuk mengganti kehilangan akibat NYIA sedang dilakukan. Kemungkinan besar, penggantian bisa dilakukan pada 2019. “Potensinya 250 hektare di daerah Nanggulan dan Sentolo. Potensinya lo, setelah dibuat desain, belum tentu segitu,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya