SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon mangrove (JIBI/Solopos/Dok.)
Harianjogja.com, KULONPROGO– Sebagai kabupaten yang memiliki alam pesisir, tanaman mangrove atau bakau sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan tersebut. Selain itu, mangrove dapat dimanfaatkan menjadi berbagai olahan yang bernilai ekonomis.
“Mangrove memiliki berbagai manfaat, tak hanya sebagai tanaman pelindung kawasan pantai dari abrasi laut. Tanaman ini juga memiliki manfaat secara ekonomi,” ujar Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat mengikuti acara Seribu Mangrove dari Kulonprogo untuk Indonesia di Kalipasir Pasirmendit, Sabtu (13/12).
Kegiatan penanaman mangrove dalam upaya untuk menghijaukan kawasan pesisir dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dalam acara Dies Natalis Jurusan Biologi UNY itu, Hasto memaparkan mangrove tak hanya memiliki peran dalam menjaga keseimbangan alam di kawasan pesisir. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya, tanaman tersebut juga memiliki nilai ekonomi.
“Salah satunya adalah daun mangrove ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi makanan,” kata Hasto.
Ketua Panitia acara tersebut Failasuk Aulia Nugroho mengatakan kegiatan penanaman mangrove dilaksanakan secara tahunan dan berkelanjutan. Para mahasiswa tersebut juga tak hanya melakukan penanaman mengrove.
“Selain menanam mangrove, kami juga melakukan penelitian terhadap tanaman ini. Tujuannya adalah untuk meneliti manfaat mangrove sebagai pewarna tekstil,” jelas Aulia.
Sementara itu, Senat UNY Bidang Kerjasama, Surya Darma menjelaskan kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari proses belajar. Kampus hanya menjadi tempat untuk diskusi, namun pembelajaran secara secara nyata adalah di alam sekitar.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari proses belajar yang sebenarnya, sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang didapatnya,” imbuh Surya.