Jogja
Kamis, 23 Januari 2014 - 14:26 WIB

Ini Penyebab Kurangnya Gas di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi Elpiji 3 Kg (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Kurangnya pasokan gas elpiji tiga kilogram di Bantul hingga 3.000 tabung per hari disebabkan sejumlah faktor.

Pertama cuaca musim hujan yang menyebabkan bahan bakar lain seperti kayu bakar tak dapat maksimal digunakan lantaran tidak bisa dijemur sehingga permintaan gas meningkat.

Advertisement

Kedua disebabkan naiknya harga gas elpiji 12 kg yang memaksa konsumen beralih menggunakan gas 3 kg.

Bahkan hingga saat ini, harga gas 12 kg di tingkat pengecer masih di atas Rp100.000 meski pemerintah dan PT. Pertamina sudah menginstruksikan penurunan harga. Satu buah tabung gas elpiji 12 Kg dijual antara Rp105.000-Rp110.000. Jumlah pelanggan gas elpiji 12 kg yang beralih ke gas 3 kg akibat dua kondisi di atas menurut Subaryoto mencapai hingga 10%.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Subaryoto mengatakan Pemkab Bantul sudah pernah mengajukan tambahan ke Pertamina sebesar 12% dari total alokasi saat ini. “Namun, permohonan itu belum dikabulkan,” katanya, Rabu (22/1/2014).

Advertisement

Zahrowi salah satu pemilik pangkalan gas elpiji di Bambanglipuro mengungkapkan, kebijakan pemerintah dan PT. Pertamina menurunkan harga gas nonsubsidi tak berpengaruh pada permintaan gas 3 kg.

“Berapa pun gas tiga kilogram yang ada pasti sebentar saja habis. Penurunan harga elpiji dua belas kilo gram enggak ada pengaruhnya,” tutur Zahrowi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif