Jogja
Jumat, 15 Agustus 2014 - 17:40 WIB

Ini Penyebab PAD Gunungkidul Bocor

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengevaluasi penyelenggaran pariwisata. Sebab ada dugaan penarikan retribusi sering bocor dan mengakibatkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) tidak maksimal.

Bupati Gunung Kidul Hj.Badingah di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan dari pantauannya saat mengikuti penarikan retribusi di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Baron 1 liburan lebaran 2014, banyak pengunjung yang melewati pos penarikan retribusi tanpa membayar.

Advertisement

“Saya kemarin ikut disana tidak ada satu jam banyak yang menerobos pintu dengan mengatakan sudah membayar,” kata Badingah.

Ia mengatakan kondisi ini disebabkan kerena tempat penarikan retribusi pantai belum memadai, kekurangan tenaga pungut saat liburan, dan wisatawan tergesa-gesa saat masuk ke lokasi wisata sehingga menyebabkan penumpukan di pintu masuk.

Advertisement

Ia mengatakan kondisi ini disebabkan kerena tempat penarikan retribusi pantai belum memadai, kekurangan tenaga pungut saat liburan, dan wisatawan tergesa-gesa saat masuk ke lokasi wisata sehingga menyebabkan penumpukan di pintu masuk.

“Hal menjadi catatan bagi kita semua, kedepan akan dimaksilmalkan,” katanya.

Badingah mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (disbudpar) untuk memberbaiki pos TPR dan pengamanannya, agar wisatawan tidak banyak yang lolos.

Advertisement

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gunungkidul Saryanto menambahkan banyaknya wisatawan yang masuk melalui Pos Baron satu karena adanya penerapan satu jalur wisata yang diterapkan kepolisian.

“Banyak wisatawan yang berasal dari timur seperti Wonogiri dan Solo masuk melalui barat,” katanya.

Kondisi ini mengakibatkan kepadatan di pintu masuk Baron satu. Untuk itu kedepan akan meminta penambahan jumlah personil petugas pungut dan pengamanan.

Advertisement

“Nantinya petugas keamanan bisa membantu mencegah kendaraan melewati posko tanpa membayar retrubusi, dan ikut mengatur agar tidak macet,” kata dia.

Sementara itu untuk banyaknya lokasi jalur wisata alternatif yang disediakan oleh warga juga berpengaruh terhadap pendapatan retribusi. Saryanto mengaku akan bekerjasama dengan desa dan kecamatan untuk pemberdayaan masyarakat.

“Untuk jalur alternatif kedepan akan di tutup karena hal itu bisa merusak jalan lingkungan,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, dia mengatakan akan mengevaluasi penerapan satu arah ke jalur wisata pantai selama liburan.

“Nanti akan dievaluasi apakah satu jalur atau sistem buka tutup,” kata Saryanto.

Perlu diketahui selama libur lebaran 2014 jumlah kunjungan wisata di Gunungkidul mencapai 328 ribu diseluruh destinasi wisata. Target PAD dari sektor pariwisata 2014 Rp7,6 miliar. Disbudpar akan revisi target PAD pada APBD perubahan. Dari perhitungan yang dilakukan, pemasukan retribusi wisata untuk tahun 2014 bisa mencapai kisaran Rp11 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif