SOLOPOS.COM - Pembangunan Stadion Cangkring Kulonprogo. (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

PENYEBAB TERLAMBATNYA pembangunan Stadion Cangkring di Kulonprogo adalah penerapan teknologi khusus.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kontraktor pembangunan Stadion Cangkring, PT Duta Mas Indah, berdalih keterlambatan penyelesaian proyek disebabkan penerapan teknologi khusus.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menilai pembangunan stadion olahraga di Kulonprogo tersebut berjalan lamban.

Humas dan Marketing PT Duta Mas Indah Yusron Martofa mengatakan penggunaan teknologi khusus membutuhkan waktu yang tidak bisa disamakan dengan pembangunan infrastruktur lainnya.

“Perlakuan stadion berbeda dengan pembangunan gedung lainnya,” ujarnya saat ditemui di Stadion Cangkring, Senin (22/12/2014).

Ia mencontohkan, penanaman rumput dilakukan secara manual. Diakuinya, semula kontrak pembangunan Stadion Cangkring sampai dengan 17 Desember 2014. Akan tetapi, terdapat revisi desain sehingga kontrak diperpanjang sampai dengan 24 Desember 2014.

Sejauh ini, pembangunan sudah selesai, termasuk jaringan untuk drainase dan penanaman rumput lapangan bola. Sementara, penyelesaian bangunan sipil sudah memasuki tahap pengecatan dan membersihkan.

“Kalaupun harus kena denda kami siap,” tegasnya.

Pembangunan Stadion Cangkring, jelasnya, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY senilai Rp6,5 miliar.

Pelaksana teknis drainase Muhammad Mansyur menjabarkan, penerapan teknologi drainase untuk Stadion Cangkring relatif sempurna dan meminimalkan genangan air hujan di lapangan bola.

Ia menguraikan, volume jaringan 3.600 meter kubik dengan lebar 7.800 meter yang dapat menyerap air hujan 12 liter per menit. “Jika curah hujan tinggi maka tidak menutup kemungkinan ada genangan, namun tak lebih dari 15 menit sudah terserap,” jelasnya.

Spesialis pemasangan rumput Agus Susanto menuturkan rumput yang digunakan berupa hybrid bermuda grass yang biasa digunakan untuk standar lapangan bola internasional.

Keunggulan rumput, kata Agus, memiliki kualitas visual dan tingkat kerapatan tajuk yang baik, yakni warna hijau yang mencolok dan pertumbuhan ulangnya cepat jika terjadi kerusakan, berkisar satu minggu.

“Penanaman rumput sudah dilakukan, idealnya bisa digunakan setelah enam bulan, namun jika harus digunakan pada bulan ketiga pun tidak masalah, jadi lapangan dapat mulai digunakan sekitar Februari 2015,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya