SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Gunungkidul Bakti Pratiwi menuturkan, penurunan satu angka kematian ibu sudah merupakan hal yang sangat berarti. Menurutnya, tren menurun ini menjadi tantangan bagi Dinas Kesehatan untuk terus menekan angka kematian ibu.

“Usaha ini harus dilakukan secara terpadu. Pemeriksaan kehamilan harus terintegrasi  dengan dokter umum, spesialis dalam, dan gigi,” ungkap dia, Jumat (5/9/2014).

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Ia menambahkan, selain usaha dari Dinas Kesehatan, perlu peran serta masyarakat dalam menekan angka kematian  ibu. Menurutnya, perlu adanya pemberdayaan masyarakat. Selama ini, Dinas Kesehatan telah melakukan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (PPPK).

“Kami mendata ibu hamil yang ada dan memberikan mereka stiker PPPK serta buku kesehatan ibu dan anak. Buku tersebut memuat berbagai informasi penting seputar kesehatan ibu dan kesehatan bayi,” ujar dia.

Kepala Seksi Bina Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Gunungkidul Endang Ismiyati menambahkan, pertolongan untuk ibu hamil yang mengalami kondisi darurat bisa dilakukan oleh beberapa Puskesmas di Gunungkidul. Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas yang sudah bisa melakukan penanganan obstetric neonatal emergency dasar (PONED).

“Ada empat Puskesmas yang sudah masuk Puskesmas PONED karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan siap menangani, jika ada kasus gawat darurat,” ujar dia.

Namun, jika Puskesmas PONED masih belum bisa menangani, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit. Namun, pasien tersebut harus dirujuk ke rumah sakit yang masuk program penanganan obstetric neonatal emergency komprehensif (PONEK) sehingga pasien langsung bisa ditangani. Endang mengatakan, di Gunungkidul baru RSUD Wonosari yang masuk dalam PONEK.

“Misal mau merujuk, tidak harus ke RSUD Wonosari. Tetapi, ke RSUD PONEK terdekat sehingga pasien langsung tertangani. Di Bantul ada RS Panembahan Senapati, Klaten ada RS Suradji Tirtonegara, dan di Jogja ada RS Sardjito,”  ungkap dia.

Usaha menekan angka kematian ibu juga dilakukan di tingkat desa melalui PKK seperti di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. Ketua  PKK Kemadang Purwati mengatakan, di Desa Kemadang telah dibentuk tujuh kelompok pendukung ibu hamil. Di setiap kelompok ada kader kesehatan yang memberikan penyuluhan kepada ibu hamil.

“Kami selalu mengimbau ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungannya. Itu demi kebaikan mereka,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya