Jogja
Jumat, 15 Juni 2012 - 16:46 WIB

Intrusi Air Laut di Bantul Parah, Lahan Pertanian Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (nlyhdwallpapers.com)

ilustrasi (nlyhdwallpapers.com)

BANTUL–Tidak terkontrolnya eksploitasi air tanah di pesisir pantai Selatan Jogja diduga menjadi salah satu penyebab intrusi air laut semakin jauh ke daratan.

Advertisement

Akibatnya, sejak dua pekan lalu, sumur warga di Dusun Samas, Srigading, Sanden, Bantul terasa asin. Belasan ribu bibit ikan lele mati karena tingginya kadar salinitas (garam) air kolam.

“Rongga tanah di Bantul wilayah selatan serupa mangkuk. Bila terus disedot (air tanahnya), air laut bisa masuk. Kalau sudah tercemar, bisa bahaya,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, Edy Mahmud, Jumat (15/6).

Bahaya yang dimaksud Edy adalah meluasnya pencemaran air tanah hingga merusak area pertanian di wilayah pesisir Bantul.

Advertisement

Belum lama ini, DKP dan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul telah mengundang pakar dari UGM guna meneliti penyebab intrusi air laut itu.

Selain bertambah tingginya air laut karena mencairnya es di kutub akibat pemanasan global, Edy menjelaskan, intrusi juga disebabkan oleh banyaknya sumur pantek di lahan pesisir yang tidak terkontrol.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif