SOLOPOS.COM - Puluhan hektare lahan persawahan di wilayah Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan, dibiarkan menganggur selama hampir dua tahun. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Investasi Bantul tumbuh positif

Harianjogja.com, BANTUL-Investasi yang tumbuh positif di Kabupaten Bantul, mendorong Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) untuk semakin memperketat pendataan investasi yang masuk ke Bantul, dari semua sektor.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kepala Bidang Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Bantul Noviari Nurmades, Rabu (2/2/2017) mengungkapkan jumlah laporan kegiatan penanaman modal yang masuk ke dinas dengan jumlah perusahaan yang ada di Bantul terdapat ketidaksamaan.

Karena tidak semua penanaman modal yang dilakukan para investor dilaporkan kepada DPMPT, melainkan ke dinas-dinas yang berhubungan dengan bentuk investasi. Hal itu berdampak pada banyaknya nilai investasi yang cukup besar belum terdata oleh DPMPT.

Salah satu investasi yang tidak terlaporkan kepada DPMPT, adalah alat kesehatan. Karena dikelola dan didata langsung oleh Dinas Kesehatan. Selain itu, investasi toko pupuk dan pakan hewan yang jumlahnya tak sedikit di Bantul, datanya juga baru dipegang oleh Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Sebagai upaya untuk menertibkan pendataan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), pihaknya akan berusaha untuk mengumpulkan data-data LKPM yang terbaru.

Saat ini, hingga data 16 Januari 2017 baru tercatat total 119 investor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan investor yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Serta 36 investor Penanaman Modal Asing (PMA), mayoritas berasal dari sejumlah negara di Eropa, misalnya Belanda, selain itu Tiongkok, Korea Selatan. Dengan total nilai investasi keduanya sebesar Rp1,11 triliun.

“Kalau tertib LKPM pasti akan lebih bagus, semuanya jadi terdata, pastinya dapat diketahui jumlah yang sesungguhnya. Karena sebelumnya memang penanaman modal dan perizinan masih dua rumah, sekarang sudah menjadi satu, dapat bekerja sama,” tuturnya.

Kepala DPMPT Kabupaten Bantul Sri Muryuwantini menjelaskan, ada tren positif terhadap masuknya investasi di Bantul. Dalam posisi ini, pihaknya hanya menyediakan lahan dan menerapkan Perda dan Perbup terkait penanaman investasi.

“Pada dasarnya kami memberikan kemudahan dalam proses berinvestasi di Bantul, tapi kami juga selalu melakukan pemantauan, walau secara umum mereka sudah taat. Dengan adanya langkah pengetatan data investasi, kami harap investor melaporkan terus nilai investasinya kepada kami,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya