SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)

Investasi Kulonprogo menggeliat

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sebanyak 21 investor telah membidik Kabupaten Kulonprogo dan menanamkan modal untuk keperluan kegiatan usaha. Jumlah tersebut masuk dalam catatan investasi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Kepala DPMPT Agung Kurniawan menyebutkan, 21 investor tersebut berasal dari beragam bidang usaha, antara lain kawasan industri, industri farmasi, industri alat pertanian, industri kesehatan, rumah sakit, perumahan hingga kuliner. Dari bidang-bidang usaha tadi, perumahan menjadi primadona, dengan total sembilan investor. Selain itu, ada penambahan investasi baru sebesar Rp22,6 miliar selama Januari hingga Juni, terdiri dari perumahan, rumah sakit, garmen.

“Dari keseluruhan investor tersebut, ada yang baru mengurus perizinan. Ada pula yang telah melakukan tahap konstruksi maupun perluasan usaha,” kata dia, usai kegiatan Forum Bisnis, di Aula Adikarta, Gedung Kaca, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Rabu (26/7/2017).

Secara umum, Pemkab membuka keran investasi sebesar-besarnya di segala bidang, termasuk pariwisata. Hal itu sebagai bentuk langkah Pemkab menyambut kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA). Agung tidak memungkiri, tingginya harga tanah yang terjadi di Kulonprogo mulai menjadi pertimbangan bagi para investor. Kendati demikian, menurut dia, harga tanah di Kulonprogo masih dalam taraf layak dan masih diminati banyak pihak. Terbukti, sudah ada sejumlah pelaku perhotelan telah melakukan pembebasan lahan, imbuh Agung.

Pada prinsipnya, DPMPT bersiap melayani dan memfasilitasi para investor yang hendak mengembangkan usahanya di Kulonprogo. Bahkan DPMPT juga melakukan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan bagi banyak investor. Misalnya saja DPMPT Mobile, yang memberikan kesempatan masyarakat mengakses perizinan, informasi peluang investasi, pengaduan secara daring. DPMPT juga memiliki paket perizinan simultan, berupa pelayanan perizinan secara bersamaan untuk beberapa izin yang saling terkait.

“Ditujukan agar pelayanan perizinan lebih singkat, lebih sederhana,” ungkapnya.

Direktur PT Sentolo Isti Parama, Eddie Ghazali menuturkan, saat ini merupakan saatnya bagi pelaku industri untuk turut berpartisipasi dan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. PT SIP berencana akan fokus pada pengembangan UMKM dengan cara memberikan pendampingan, identifikasi potensi.

“Kami ingin keterlibatan UMKM ini besar, terlebih dengan kehadiran NYIA,” ujarnya.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha  Moch. Asrori, menyatakan kehadiran NYIA merupakan salah satu objek emas bagi para investor dan pelaku usaha untuk turut serta, dalam meningkatkan kesejahteraan baik sosial dan ekonomi bagi masyarakat disekitarnya. NYIA yang dibangun dengan konsep airport city diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan dari berbagai bidang baik dari bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, wisata, dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya