Investasi Kulonprogo berskala internasional
Harianjogja.com, KULONPROGO — Sedikitnya empat homestay berskala internasional siap hadir kawasan utara Kulonprogo. Sejumlah pengusaha pariwisata tersebut kini sedang dalam tahap studi kelayakan dan proses perizinan.
Kepala Badan Penanaman Modal Perizinan Terpadu (BPMPT) Kulonprogo, Agung Kurniawan mengatakan kawasan utara Kulonprogo lebih diminati oleh pengusaha pariwisata dibandingkan kawasan selatan.
(Baca Juga : BEDAH MENOREH : Pengembangan Diselaraskan dengan PSN & NYIA)
“Sudah banyak investor resort atau homestay yang masuk, khususnya di utara,”jelasnya, Jumat (28/10/2016).
Salah satu investor juga sudah memiliki lahan seluas 1,3 hektar di kawasan Nanggulan, Kulonprogo. Agung mengatakan lahan tersebut akan dibangun menjadi sebuah homestay yang menjual keindahan Pegunungan Menoreh. Pembangunan homestay ataupun resort ini juga tidak akan menggeser sejumlah lahan pertanian produktif yang ada. Pasalnya, berdasarkan konsep yang dipaparkan, homestay yang dibangun akan memanfaatkan budaya lokal yang sudah ada.
Agung menyebutkan konsepnya akan mirip dengan wisata di Ubud, Bali. Terlebih lagi, kawasan utara Kulonprogo juga akan memiliki Kampung Nusantara di Desa Pendowoharjo, Girimulyo. Kampung Nusantara sedianya akan menjadi padepokan budaya yang bekerja sama dengan seniman tari dan topeng Didik Nini Thowok. Selain investor internasional, Agung memaparkan bahwa adapula sejumlah investor lokal asal DIY yang masuk.