Jogja
Kamis, 7 Mei 2015 - 17:40 WIB

INVESTASI KULONPROGO : Dubes Korea Selatan Janji Dukung Produksi Gula Semut

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Duta besar Korea Selatan, Cho Tae Young saat mengunjungi Koperasi Jatirogo, Wates, Kulonprogo, Senin (4/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Humas Pemkab Kulonprogo)

Investasi Kulonprogo untuk produksi gula semut diperkirakan mendapat ‘suntikan dana’ dari Korea Selatan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Duta besar (Dubes) Korea Selatan, Cho Tae Young mengunjungi Koperasi Jatirogo, Wates, Kulonprogo, Senin (4/5/2015). Dia mengaku tertarik dengan gula semut dan ingin melihat prosesnya secara langsung.

Advertisement

Cho Tae Young berpendapat, gula semut adalah produk yang potensial bagi pengembangan program one village one product (OVOP).

“Kerja sama Korea Selatan dan Indonesia juga bisa ditingkatkan melalui pengembangan OVOP di Kulonprogo ini,” katanya.

Advertisement

“Kerja sama Korea Selatan dan Indonesia juga bisa ditingkatkan melalui pengembangan OVOP di Kulonprogo ini,” katanya.

Cho Tae Young memaparkan produksi kelapa dari para petani adalah kunci pendekatan peningkatan kualitas gula semut sebagai produk OVOP. Pemasaran produk gula semut juga perlu diperluas.

“Jalur distribusi logistik juga diperbaiki, termasuk untuk ekspor,” ucapnya.

Advertisement

Menanggapi hal itu, Manajer KSU Jatirogo, Eko Setyowati mengungkapkan perbaikan prosedur pembuatan gula semut di tingkat petani sudah mendesak dilakukan. Petani perlu diedukasi agar menghasilkan produk berkualitas tinggi.

“Misalnya, peningkatan higienitas, baik peralatan maupun proses pemasakan,” kata Eko.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo berharap kunjungan tersebut bisa mempererat hubungan kerja sama antara kedua pihak.

Advertisement

“Selama ini sudah berjalan baik melalui berdirinya perusahaan oleh investor Korea, termasuk PT Sun Chang Indonesia yang telah menanamkan modal di Kulonprogo,” ungkap Sutedjo.

Sutedjo menambahkan penghasilan petani yang memproduksi gula semut bisa mencapai Rp1,5 juta per bulan.

“Rencananya, produksi gula semut di KSU Jatirogo akan ditingkatkan dengan membuat kemasan sachet,” ujarnya.

Advertisement

Sutedjo pun berharap peluang ekspor ke Korea Selatan bisa terbuka.

“Saat ini Koperasi Jatirogo sedang melakukan pengemasan dan pengangkutan produk gula semut untuk diekspor ke Amerika Serikat,” imbuhnya kemudian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif