SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di taman dengan tulisan Gunungkidul di kawasan Patuk yang menjadi salah satu spot foto bagi warga yang datang ke Gunungkidul, Jumat (23/7/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Investor asing berdatangan untuk melakukan penjajakan menanamkan modalnya di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Seiring dengan semakin dikenalnya Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu denstinasi wisata pilihan di Indonesia, para investor asing pun berdatangan untuk melakukan penjajakan menanamkan modalnya di Gunungkidul.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Drajat Ruswandono mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul membuka peluang seluas-luasnya kepada para investor.

Pihaknya optimis setelah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), dan beberapa jalur tembus ke Gunungkidul selesai, maka investor akan semakin banyak berdatangan.

Gayung bersambut, upaya pemkab membuka pintu bagi investor pun menemui hasil. Pada selasa (11/7/2017) pagi Pemkab Gunungkidul kedatangan tiga investor dari Rusia yang melakukan penjajakan kerjasama.

“Masih penjajakan belum mengerucut apa-apa, tiga orang investor tersebut sudah punya base di Indonesia. Punya base di Australia, Singapura dan Indonesia dalam bidang farmasi. Juga bersama UGM mengembangkan farmasi,” katanya, Selasa.

Dalam pertemuan tersebut, pemkab memperkenalkan potensi pariwisata mulai dari laut, hingga pegunungan. Meskipun bergerak di bidang farmasi, namun harapnnya dapat para investor dapat memperluas usahanya sehingga dapat menggerakkan pariwisata.

Namun demikian pihaknya masih menunggu komitmen dari investor untuk menanamkan modalnya. Jika nantinya sudah pasti, pihaknya berjanji akan mempermudah perizinan agar tidak berbelit-belit.

“Bukan kami menjual Gunungkidul tetapi jika ada investor yang akan menanamkan modalnya ke Gunungkidul, pekerjanya berasal dari sini kan bisa mengurangi pengangguran,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini tengah berupaya membahas perda Investasi pada akhir tahun 2017 agar ada regulasi jelas mengenai penanam modal. Pembahasan bersama DPRD Kabupaten Gunungkidul kata dia akan dilakukan secepatnya.

Setelah masalah regulasi selesai, nantinya infarstruktur juga akan digenjot untuk memfasilitasi investor. Salah satunya dengan pembangunan jalur JJLS, yang langsung menghubungkan ke Bandara Internasional di Kulonprogo yang diperkirakan selesai tahun 2019.

Selain itu, adanya jalur tembus dari Sleman ke Gunungkidul yang juga direncakanakan beroperasi 2019. Sehingga menurut Drajat infrastruktur untuk penunjang investasi akan lengkap.

Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Suharno mengatakan harus ada regulasi yang jelas terlebih dahulu , sebelum mempersilahkan investor berinvestasi di Gunungkidul. Peraturan daerah tentang investasi harus terlebih dahulu disahkan untuk mengatur investasi yang tidak merugikan masyarakat.

“Sebelum menarik investor datang ke Gunungkidul harus ada regulasi yang jelas dulu. Itu gar nanti dikemudian hari tidak ada masalah dan tidak merugikan bagi masyarakat,” kata Suharno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya