SOLOPOS.COM - Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Isnawan Fibriyanto. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Isnawan Fibriyanto telah memasuki periode kedua

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Isnawan Fibriyanto telah memasuki periode kedua sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan pelat merah ini.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Namun demikian, masih banyak tugas yang harus diselesaikan, khususnya menyangkut masalah pelayanan air bersih ke masyarakat.

Ia tidak menampik, selama ini PDAM masih menjadi sasaran kritik dari pelanggan karena suplai air yang diberikan belum stabil. Isnawan pun tidak mempermasalahkan karena berbagai keluhan yang masuk dijadikan sebagai pengingat untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dimiliki.

“Keluhan merupakan bentuk harapan dari warga agar pelayanan yang dimiliki lebih ditingkatkan. Untuk itu, semua keluhan yang disuarakan dijadikan sebagai penyemangat dalam meningkatkan pelayanan,” kata Isnawan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/10/2017).

Menurut dia, untuk peningkatan kualitas pelayanan, PDAM telah melakukan perencanaan yang matang. Hanya saja, antara perencaaan dengan realisasi di lapangan seringkali bertepuk sebelah tangan sehingga program yang dijalankan tidak sesuai rencana.

Dalam upaya peningkatan, lanjut Isnawan, ada beberapa kendala yang membuat pasokan air ke pelanggan belum stabil. Pertama, masalah kendalan disebabkan geografis Gunungkidul yang ekstrem.

Kondisi ini pun berdampak terhadap kualitas layanan karena untuk menjangkau daerah-daerah di wilayah selatan, butuh biaya yang sangat besar. Sementara dari sisi aspek bisnis, PDAM juga harus memperhitungkan seingga tidak menderita kerugian yang banyak.

“Upaya penambahan daya jangkau layanan akan terus dilakukan, namun dengan proses yang bertahap karena ini menyangkut masalah kemampuan,” ujarnya.

Selain masalah kondisi geografis, dalam pelayanan juga dipengaruhi masalah non teknis seperti stabilnya daya listrik hingga kondisi cuaca. Menurut Isnawan, faktor non teknis ini memiliki andil karena saat terjadi gangguan maka akan berdampak terhadap kualitas pelayanan.

“Misal kalau daya listrik turun akan berdampak pada rusaknya panel pompa yang dimiliki jadi mudah terbakar. Jika sampai rusak, maka pasokan air ke pelanggan akan terganggu,” ujar ayah tiga anak ini.

Hingga saat ini, pelanggan yang dimiliki PDAM Tirta Handayani sebanyak 45.260 sambungan. Ke depannya, sambung Isnawan, pihaknya akan terus memperluas daya jangkau pelayanan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan jalan terus mencari sumber-sumber air baru guna mendukung isntalasi yang sudah dimiliki.

“Sumber-sumber baru ini dibutuhkan untuk mendukung layanan. Sebab dengan begitu pasokan air lancar. jika kondisi ini dapat diwujudkan akan memberikan kepuasan dan kesenangan sendiri,” kata pria kelahiran 13 Februari 1965 itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya