SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL–Dugaan nepotisme mencuat dalam ajang seleksi Kepala Bagian (Kabag) Pendapatan Desa Jatisarono, Nanggulan, Selasa (17/7) lalu. Salah satu kandidat yang tidak puas mengadukan hal tersebut ke DPRD dan Wakil Bupati.

Dari pantauan Harian Jogja, Kamis (19/7), belasan warga Jatisarono dipimpin salah satu kandidat Kabag Pendapatan, Dwi Nugroho Santoso, mendatangi rumah dinas Bupati Kulonprogo untuk mengikuti open house yang digelar setiap hari Kamis tersebut. Sembilan orang perwakilan di antaranya Dwi sendiri, Maryono dan Widodo, kemudian diterima Wakil Bupati Sutedjo.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Dalam audiensi tersebut, Dwi Nugroho Santoso menceritakan latar belakang dugaan nepotisme dalam proses seleksi tersebut. Menurut dia, salah satu kandidat yang tidak lain merupakan istri dari Kepala Desa (Kades) Jatisarono tampil sebagai peraih nilai tertinggi dan dinyatakan terpilih sebagai Kabag.

Menurut Dwi, sebenarnya dalam proses seleksi siapa yang terpilih tidak menjadi masalah karena sama-sama membangun Desa Jatisarono. Akan tetapi, muncul kejanggalan yang menurutnya sangat mencolok.

Kejanggalan tersebut meliputi beberapa hal seperti nilai sempurna yang diraih oleh Tri Supadmi. ”Seluruh jawabannya benar semua,” ujarnya.

Menurut dia, ada kesenjangan nilai yang sangat mencolok di mana rata-rata peserta lainnya hanya mencapai nilai sekitar 60, sementara Tri Supadmi meraih nilai 100.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Sutedjo mengungkapkan tekrait pemilihan perangkat desa, selain sekretaris desa, merupakan kewenangan pemerintahan desa (pemdes). Oleh karena itu, jika memang ada kandidat yang tidak puas dengan hasil seleksi, bisa melayangkan surat keberatan ke panitia seleksi, kepala desa dan juga ke Badan Perwakilan Desa (BPD).

Tidak puas sampai di situ, pada Kamis siang, rombongan juga turut mendatangi gedung DPRD Kulonprogo. Di gedung dewan tersebut mereka beraudiensi dan diterima Wakil Ketua Komisi I DPRD Kulonprogo, Suharto. Tidak jauh berbeda, anggota dewan juga menyarankan kandidat yang tidak puas bisa mengajukan keberatan ke panitia.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya