SOLOPOS.COM - Sesepuh Sentana Dalem KPH. Notoatmodjo melepas keris yang dikenakan Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Suryodilogo kemudian mengganti dan memasangkan keris Kyai Bontit dalam upacara Jumeneng Dalem KGPAA. Paku Alam X di Bangsal Sewatama, Kopleks Pura Pakualaman , Jogja, Kamis (7/1/2016). Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Suryodilogo dinobatakan menjadi KGPAA Paku Alam X menggantikan sang ayah KGPAA Paku Alam IX yang wafat pada Noember 2015. (Desi Suryanto/Harian Jogja)

Sementara Tim Anggaran Pemerintah Daerah masih sibuk melakukan revisi yang diminta Kementerian Keuangan.

 

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

 

Harianjogja.com, JOGJA-Selagi menunggu pengisian jabatan wakil gubernur DIY berlanjut, Paku Alam X memanfaatkannya untuk mendekatkan diri dengan keluarga dan menekuni hobinya. Sementara Tim Anggaran Pemerintah Daerah masih sibuk melakukan revisi yang diminta Kementerian Keuangan.

Istri Paku Alam X, GBRAy PA X saat ditemui di Kompleks Kepatihan Jumat (4/3) mengatakan sang suami tak menuntut untuk melakukan percepatan pengisian jabatan. Pasalnya tuntutan untuk menjadi Wakil Gubernur DIY bukanlah keinginan suaminya melainkan bagian dari proses perundangan yang sudah berlaku.

“Yang kepingin kan bukan kami, jadi kami menunggu sistemnya saja,” ungkap dia.

Justru Atika, sapaan akrab GBRAy PA X mengatakan keluarganya sedikit bersyukur karena PA X jadi memiliki banyak waktu untuk keluarga dan hobinya. Setelah mengundurkan diri sebagai PNS sebelum dinobatkan sebagai Adipati Pura Pakualam Januari lalu, PA X kini tinggal menunggu kedudukannya sebagai Wakil Gubernur disahkan. Untuk mengisi waktu, Atika mengatakan suaminya menekuni hobi otomotifnya dan menggeluti hobi barunya, berkebun di halaman Pura Pakualaman.

“Otomotif tetep, beliau kan punya bengkel sendiri. Yang baru sedang senang berkebun, menata taman di Pura. Selain itu juga berusaha memenuhi undangan yang datang,” kata dia.

Terpisah, sepekan berlalu sejak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DIY diminta merevisi usulan penggeseran anggaran Dana Keistimewaan (Danais) 2016 untuk pengisian dan pelantikan Wakil Gubernur DIY oleh Kementerian Keuangan. Sampai sekarang mereka belum kembali berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan hasil revisi usulan itu.

Saat dihubungi, Asisten Sekretariat Daerah (Asekda) Bidang Keistimewaan Didik Purwadi mengatakan mereka masih berkutat untuk merevisi usulan penggeseran Danais serta melengkapi berkas-berkas yang diminta oleh Kementerian Keuangan. Langkah itu sudah mereka lakukan sejak kembali dari Jakarta dan diakuinya belum usai sampai saat ini.

“Ini teman-teman di Daerah sedang meny

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya