Jogja
Senin, 6 Mei 2013 - 17:15 WIB

JAJANAN BERBAHAYA : Pedagang Baru di Sekolah Paling Susah Diatur

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Pemeriksaan Jajanan Sekolah JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Foto Pemeriksaan Jajanan Sekolah
JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi

SLEMAN-Makanan jajanan di depan sekolah memang sarat akan bahan pengawet. Hal ini bisa membahayakan siswa yang membeli makanan tersebut. Kebanyakan makanan itu mengandung borak, siklamat, rhodamin B dan formalin.

Advertisement

Permasalahan ini membuat sejumlah pedagang di depan sekolah hanya bisa geleng-geleng kepala. Padahal, tidak semua pedagang di depan sekolah yang menjajakan jajanannya mengandung zat-zat pengawet itu.

Ketua Komunitas Pedagang Depan Sekolah di Sleman, Midun Sulaiman mengatakan untuk anggotanya sudah mulau sadar untuk tidak memakai zat pengawet yang berbahaya. Namun, yang namanya orang berjualan pasti ada saja yang muncul baru dan menggunakan berbagai macam zat berbahaya itu.

“Kami biasanya malah bergesekan dengan pedagang baru. Kebanyakan mereka tidak memikirkan dagangan ke depannya, namun memikirkan keuntungan sebesar-besarnya dulu,” kata Midun saat dihubungi Harian Jogja, Senin (6/5).

Advertisement

Midun mengaku sudah jika harus memberikan sosialisasi pada setiap pedagang baru itu. Pasalnya ada juga pedagang yang tidak mau atau susah diatur dengan tetap menjual makanan yang mengandung zat pengawet.

“Tapi kalau yang sudah terdaftar sudah barang tentu kami tertibkan soal higienis barang jualannya sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan atau BB POM DIY. Kalau pedagang dari luar daerah, kami sudah angkat tangan,” kata Midun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif