Jogja
Senin, 27 November 2017 - 04:20 WIB

Jalan Sehat BTM Kotagede, Memasyarakatkan Kembali Ekonomi Syariah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan peserta jalan sehat Milad Sewindu Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kotagede dilepas di Lapangan Karang, Kotagede, Minggu (26/11/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Ribuan peserta jalan sehat antusias memeriahkan Milad Sewindu Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kotagede

Harianjogja.com, JOGJA-Ribuan peserta jalan sehat antusias memeriahkan Milad Sewindu Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kotagede. Kegiatan ini juga menjadi parameter untuk melihat sejauh mana loyalitas dan pemahaman masyarakat terhadap BTM Kotagede.

Advertisement

“Acara ini menjadi parameter dalam melihat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap masyarakat terhadap layanan keuangan dari kami,” ujar Ketua Pengurus BTM Kotagede, Choirul Huda, di sela Jalan Sehat di Lapangan Karang, Minggu (26/11/2017).

Choirul mengungkapkan kegiatan ini diawali dengan senam massal yang diikuti oleh anggota koperasi simpan pinjam syariah ini dan masyarakat sekitar. Total peserta yang berpartisipasi mencapai 1.800 orang.

Selain itu, misi dari kegiatan ini juga ingin meningkatkan pengertian ekonomi syariah kepada masyarakat luas. Choirul menjelaskan ekonomi syariah serta memahamkan kembali peran koperasi dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi yang melanda Indonesia.

Advertisement

“Pengalaman krisis moneter, pola ekonomi syariah, terutama koperasi telah membuktikan ketahanannya terhadap krisis tersebut dan dapat terus survive,” jelas Choirul.

Selain itu, melalui acara tersebut, BTM Kotagede juga berupaya untuk memasyarakatkan kembali peran koperasi. Dikenal sebagai soko guru perekonomian Indonesia, koperasi terus memegang prinsip dari anggota dan untuk anggota demi kesejahteraan bersama.

Choirul menambahkan dalam mensejahterakan para anggota BTM Kotagede, berbagai layanan dan kemudahan diberikan. Di antaranya produk pembiayaan maupun tabungan atau simpanan.

Advertisement

Kendati merupakan lembaga jasa keuangan non bank berbasis syariah, namun beberapa prinsip pelayanan maupun sistem yang digunakan sedikit banyak mengadopsi perbankan. Hal itu dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada para anggota.

“Prinsip koperasi dan sistem keuangan syariah tetap dijunjung tinggi. Karena pada intinya ikatan dalam koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela,” jelas Choirul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif