Jogja
Senin, 5 Juni 2017 - 17:20 WIB

JALUR MUDIK LEBARAN 2017 : Macet di Gunungkidul Bukan Arus Mudik, tapi Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kemacetan sepanjang sekitar satu setengah kilometer di pintu masuk utama TPR Baron, Jumat (1/1) siang. Kemacetan berhasil diurai pada sore harinya. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Sejumlah infrastruktur penunjang untuk menghadapi arus mudik 2017 telah dipersiapkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —Sejumlah infrastruktur penunjang untuk menghadapi arus mudik 2017 telah dipersiapkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul. Selain perbaikan jalan, rekayasa lalu lintas dan penambahan rambu-rambu lalu lintas juga sudah dan sedang dikerjakan.

Advertisement

Kepala Dishub Kabupaten Gunungkidul, Syarief Armunanto mengatakan bahwa seluruh jalur mudik maupun jalur wisatawan telah siap.

“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Gunungkidul. Dan penambalan jalan-jalan yang rusak sudah selesai dan siap untuk dilalui pemudik,” kata dia saat ditemui Harianjogja.com di kantornya, Jumat (2/6/2017) kemarin.

Perbaikan jalan jalur mudik, kata dia, tak memperlukan waktu yang lama, pasalnya titik-titik kerusakan hanya sedikit. Sementara untuk rambu-rambu lalu lintas, pihaknya juga telah menyediakan anggaran khusus, dan saat ini sudah mulai dipasang di sejumlah titik.

Advertisement

Salah satu titik pemasangan rambu lalu lintas baik secara portable ataupun permanen adalah di sejumlah jalur alternatif yang telah disiapkan oleh Dishub. “Ada sekitar lima jalur alternatif yang kami telah siapkan untuk mengurai kepadatan,” kata dia.

Kendati demikian pihaknya meyakini jalur mudik di Gunungkidul tak akan terjadi kepadatan yang berarti. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kepadatan malah terjadi saat libur lebaran. Antrian kendaraan wisatawan kata dia paling mendominasi saat H+3 Lebaran.

Oleh sebab itu sejumlah jalur wisata akan lebih dioptimalkan. Terlebih adalah Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) yang meskipun belum selesai pengerjaanya namun sebagian dapat dimaksimalkan untuk mengurai kepadatan kendaraan.

Advertisement

“Saat Jalan Jogja-Wonosari terjadi kepadatan, nanti bagi wisatwan yang akan ke pantai sebagian akan kami alihkan melalui JJLS,” ujar Syarief.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif