SOLOPOS.COM - Simulasi kecelakaan yang digelar Polres Bantul. (Endro Guntoro/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL- Jalur Jogja-Wates di wilayah Bantul menjadi jalur tengkorak, karena paling rawan kecelakaan dan paling banyak menimbulkan korban tewas. Jalur ini perlu diperlebar.

Kanit Laka Polres Bantul Ipda Budi Haryanta menyatakan, lebar jalan Jogja-Wates sejatinya tidak memadai menjadi rute angkutan barang seperti jalur Pantura.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Lebar jalan ini hanya sekitar 7-8 meter, serta tidak ada pembatas jalan yang memisahkan pengendara dari Jogja ke Wates atau sebaliknya.

“Kapan saja penumpang mau belok bisa, jalannya juga sempit wajar kalau bersenggolan,” jelas Budi, baru-baru ini.

Budi mengakui, Jalan Jogja-Wates kini menjadi jalur paling berbahaya di Kabupaten Bantul lantaran tingginya angka kecelakaan.

Sejatinya kata dia, upaya petugas kepolisian menjaga lalu lintas tidak cukup untuk menekan kasus kecelakaan tersebut.

Ia mendorong agar kepadatan lalu lintas di jalur ini dapat dikurangi dengan memindahkannya ke jalur lain.

Salah satu solusi paling tepat menurut Budi adalah dengan segera menyelesaikan pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS) yang melintasi Kabupaten Bantul.

“JJLS itu solusi paling tepat untuk memindahkan arus kendaraan, karena Jalan Jogja-Wates ini terlalu kecil kalau untuk kendaraan besar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya