Jogja
Jumat, 21 April 2023 - 09:00 WIB

Jangan Ketinggalan Lur! Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta Digelar 22 April 2023

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dari Alun-ALun Utara. (Jogjakota.go.id)

Solopos.com, JOGJA – Keraton Yogyakarta menggelar acara Grebeg Syawal pada Sabtu, 22 April 2023 pukul 10.00 WIB dan terbuka untuk umum. Acara ini pertama kali diadakan setelah tiga kali digelar secara terbatas karena pandemi Covid-19.

Mengutip keterangan resmi Keraton Yogyakarta di akun Instagram resminya, @kratonjogja, sebelum pelaksanaan acara tersebut, digelar posesi Numplak Waji pada Rabu (19/4/2023) dan Gladhi Resik Prajurit pada Kamis (20/4/2023).

Advertisement

Saat acara digelar, iring-iringan prajurit yang mengawal tujuh gunungan akan diberangkatkan dari Kamandungan Kidul menuju Kemagangan-Kedhaton-Kamandungan Lor (Keben)-Sitihinggil Lor-Pagelaran-langsung ke barat menuju halaman Kagungan Dalem Masjid Gedhe Keraton.

Setelah didoakan di acara Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, gunungan akan dibagikan ke tiga tempat yakni Masjid Gedhe, Kepatihan, dan Puro Pakulaman.

Advertisement

Setelah didoakan di acara Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, gunungan akan dibagikan ke tiga tempat yakni Masjid Gedhe, Kepatihan, dan Puro Pakulaman.

“Kami imbau kepada masyarakat yang akan menyaksikan prosesi Grebeg Syawal untuk berlaku tertib,” kata pengelola akun Instagram @kratonjogja.

 

Advertisement

A post shared by Kraton Jogja (@kratonjogja)

Setelah digelar acara Grebeg Syawal, Keraton Yogyakarta juga akan mengadakan Ringgitan Bedhol Songsong pada Sabtu malam yang disiarkan langsung di Youtube Kraton Jogja dan Ngabekten yang diadakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (22-23/4/2023). Acara Ngabekten tersebut diadakan secara tertutup untuk umum.

Advertisement

Berkaitan dengan pelaksanaan Grebeg Syawal, Keraton Yogyakarta libur selama tiga hari pada Jumat (21/4/2023) hingga Minggu (23/4/2023). Wisata Keraton Yogyakarta dibuka kembali Senin (24/4/2023).

Sebagai informasi, tradisi ini merupakan wujud syukur dan sedekah dalam bentuk hasil pertanian. Tradisi grebeg ini adalah simbol hajat dalem yang bermakna sebuah bentuk kedermawanan sultan kepada rakyatnya. Pada hari-hari grebeg itu, Sultan berkenan memberikan sedekah berupa makanan dan berbagai hasil bumi lainnya yang disusun tinggi seperti gunung.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif