Jogja
Jumat, 22 November 2013 - 15:55 WIB

Jangan Salah Mengajar Matematika

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA-Pelajaran matematika penting untuk mengembangkan otak. Namun bila metode yang diberikan salah, hal itu justru menimbulkan frustasi.

“Berfikir, belajar dan bertindak dapat mengubah gen kita sehingga membentuk anatomi otak dan perilaku,” ujar Prof. Allan L White dari University of Western Australia saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (21/11/2013).

Advertisement

Dijelaskan Allan, seorang guru bisa mengalami frustasi ketika siswa lupa menggunakan rumus matematika. Sebab, katanya, selama ini metode pembelajaran matematika di sekolah dinilai tidak tepat sehingga tidak mampu dipahami siswa.

“Itu karena siswa hanya menghafal tetapi mereka tidak memiliki arti proses pembelajaran. Jadi itu adalah tantangan generasi muda dan guru berikutnya untuk membuat pendidikan yang lebih baik terutama dalam matematika,” ujar Allan.

Siswa rajin dapat mengikuti instruksi guru untuk menghafal fakta atau melakukan urutan tugas berulang kali. Dan bahkan mungkin mendapatkan jawaban yang benar. Tetapi jika mereka belum menemukan makna pada akhir episode pembelajaran, ada sedikit kemungkinan penyimpanan jangka panjang.

Advertisement

Allan juga menjelaskan, remaja dapat memproses secara akurat tujuh potong informasi baru dalam satu detik. Hal itu berbeda dengan kalangan orang tua era tahun 80-an di mana mereka hanya mampu memproses secara akurat dua potong informasi per detik. “Dan dalam 10 sesi dari 30 menit Anda dapat meningkatkan kecepatan turbo Anda,” ujar Allan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif