Jogja
Rabu, 8 Desember 2021 - 19:45 WIB

Jaringan Air Bersih Kali Bebeng Sleman Belum Bisa Diperbaiki, Kenapa?

Abdul Hamid Razak  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi sopir truk yang tersapu banjir lahar dingin Merapi di Kali Bebeng, Selasa (7/11/2021). (Solopos.com-Basarnasa SAR Semarang)

Solopos.com, SLEMAN — Perbaikan jaringan air bersih di Bebeng, tepatnya Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan terkendala material yang terbawa saat banjir lahar hujan Merapi pada Rabu (1/12/2021).

Material menutupi lokasi mata air Bebeng. Pemerintah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan masih mencari lokasi mata air Bebeng yang tertutup material Merapi usai banjir lahar hujan Rabu. Sayangnya, lokasi tersebut belum ditemukan hingga kini.

Advertisement

Hal itu berdampak pada kebutuhan air bersih warga di 8 dusun di Glagaharjo. Warga masih mengandalkan pasokan dari tangki BPBD Sleman, PMI Sleman, dan pemerintah provinsi (Pemprov) DIY.

Baca Juga : Satu Nelayan Yang Hilang di Mandalika Jepara Ditemukan Meninggal

Advertisement

Baca Juga : Satu Nelayan Yang Hilang di Mandalika Jepara Ditemukan Meninggal

Jaringan air bersih di Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan rusak sejak satu pekan. “Sampai hari ini pipa-pipa pengganti juga belum datang. Kami juga belum menemukan titik sumber air yang tertutup material Merapi,” kata Jogoboyo Kalurahan Glagaharjo, Heri Prasetya, saat dikonfirmasi, Rabu (8/12/2021).

Dia belum dapat memastikan kapan perbaikan jaringan air bersih dari mata air Bebeng dapat dilakukan. Dia menduga sumur mata air Bebeng tertutup material Merapi sedalam lebih dari 10 meter.

Advertisement

Baca Juga : Tanggal Merah Nataru, Mobdin Pemkab Klaten Harus Dikandangkan

Sembari mencati titik sumur mata air Bebeng, pemerintah Kalurahan Glagaharjo juga menunggu kedatangan pipa baru ukuran 8 inchi untuk mengganti jaringan pipa yang rusak. “Kalau titik sumur mata airnya ditemukan, maka jaringan pipa bisa dipasang. Masalahnya kami belum mengetahui kondisi mata air seperti apa,” ujar dia.

Sejak Kamis (2/12/2021), lanjut Heri, warga di 8 dusun mengandalkan pasokan air bersih dari DPU, BPBD, PMI Sleman. Pasokan air bersih itu untuk memasak, air minum, dan mandi. Pasokan air itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak.

Advertisement

“Airnya diambil dari sumur bor yang dibuat tahun lalu. Air bersih yang dikirim ke warga dimasukkan dalam bak hidran. Setiap hari setidaknya 22 rit yang dikirim. Sudah ada 32 bak hidran di 8 dusun. Sementara mencukupi kebutuhan primer, tetapi kebutuhan ternak belum,” jelas Heri.

Baca Juga : Foto-Foto Rumah Rusak Dampak Banjir dan Longsor di Lombok Barat NTB

Bak hidran berada di Dusun Kalitengah Lor terdapat 5 bak, Kalitengah Kidul 1 bak, Srunen 4 bak, Singlar 6 bak, Gading 4 bak, Jetis 4 bak, dan Glagah 4 bak, termasuk Dusun Ngancar.

Advertisement

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengatakan material Merapi juga merusak jaringan pipa ar bersih di Umbul Wadon. “Satu tangki air bersih sudah diturunkan ke padukuhan Ngipiksari, Kalurahan Hargobinangun. Begitu juga dengan delapan padukuhan di Kalurahan Glagaharjo,” katanya.

Pemkab, katanya, terus berupaya mempercepat perbaikan jaringan pipa air di aliran Kali Boyong, Kali Kuning, dan Kali Bebeng. Perbaikan jaringan di tiga lokasi itu menjadi pioritas.

“Sampai saat ini masih dalam proses perbaikan. Kami belum mengetahui sampai kapan proses perbaikan selesai. Sebab semuanya juga tergantung kondisi cuaca.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif