SOLOPOS.COM - Umat hindu bersiap mengikuti upacara melasti di pantai Ngobaran, Saptosari, Gunungkidul, Kamis (1/3/2018). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Upacara Melasti diharapkan jadi momentum melarung atau menghanyutkan segala bentuk kekotoran di dunia

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Upacara Melasti diharapkan jadi momentum melarung atau menghanyutkan segala bentuk kekotoran di dunia. Selain itu juga diharapkan dapat membangun toleransi antar umat beragama.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Ketua Parisadha Hindu Darma Indonesia (PHDI), Gunungkidul, Purwanto mengatakan samudera dianggap sebagai tempat suci untuk melarung segala keburukan.

“Upacara melasti pada intinya menghanyutkan segala kekotoran yang ada di dunia, kami menghadap samudera, karena kita yakini sebagai tempat suci, untuk melarung kekotoran dunia. Serta memohon berkah, tirta suci,” ujarnya saat acara Melasti di Pantai Ngobaran, Kanigoro, Saptosari, Kamis (1/3/2018).

Dalam upacara ini mengusung tema Umat Hindu Kabupaten Gunungkidul: Membangun harmoni, kesadaran apiritual, dan mengaplikasikan nilai-nilai budaya. Harapan, umat Hindu dapat menjadi bagian dari keragaman agama yang ada di Indonesia.

“Jadi belakangan ini semarak intoleransi, umat Hindu dengan perayaan ini dapat membangun harmoni, toleransi, kerukunan. Membangun semangat spiritual juga penting karena roh kerukunan,” ujarnya.

Dengan hal itu Purwanto mengatakan umat Hindu dalam perayaan tersebut semua rangkaian acara di sesuaikan dengan adat DIY atau Jawa, harapannya semua bisa sinkron, rukun antar umat agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya