SOLOPOS.COM - PMI (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Harianjogja.com, JOGJA-Jelang peringatan hari Palang Merah Indonesia (PMI), yang jatuh pada 17 September 2014, PMI Kota Jogja berharap mendapatkan ambulans baru. Permintaan ini dilontarkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan darah.

“Kami sudah mengajukan permohonan mobil ambulance baru, bahkan langsung ke walikota dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jogja, juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jogja. Namun hingga sekarang belum ada realisasi,” ujar Harris Syarief Usman, sekretaris PMI Kota Jogja, Selasa (2/9/2014).

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Harris melihat, kondisi mobil ambulans yang saat ini dimiliki oleh PMI sudah tua, dengan biaya perawatan yang tinggi. Meski sudah dilelang, PMI belum mendapat pengganti. Padahal, diharapkan, adanya ambulans yang baru bisa mendukung pelayanan PMI kepada masyarakat.

“Waktu itu, sudah ditanggapi, akan diperhatikan, apalagi mobil ini dibutuhkan ugent dan prioritas. Kami melihat, apabila terealisasi, maka hal ini sebagai bentuk support pemerintah kepada kami, sebagai organisasi nirlaba,” imbuh Harris.

Meski persediaan stok darah di PMI saat ini berada pada kondisi aman, PMI tak akan mengambil risiko untuk diam saja menambah persediaan kantong darah. Dengan target 5.000 kantong per bulan, apabila PMI hanya diam, bukan tidak mungkin terjadi kekurangan darah hingga 25% pada Natal dan Tahun Baru, yang akan datang.

PMI mengungkapkan, harus terus door to door ke sekolah-sekolah, instansi, jemput bola mengumpulkan darah.

“Dan tiap kegiatan, kami memerlukan pula kendaraan untuk drop segala keperluan untuk kegiatan donor darah. Kami punya mobil unit, namun untuk ambulance masih butuh, karena ada satu unit ambulance yang diperuntukkan YES 118 tak bisa diganggu gugat penggunaannya,” tandas Harris, dijumpai di sela persiapan peringatan Hari PMI 2014, bertema Totalitas Tanpa Batas Untuk Kemanusiaan.

Ditemui terpisah, walikota Jogja, Haryadi Suyuti menjelaskan kepastian pengadaan ambulance untuk PMI.

“Pengadaan ambulance sudah kami ajukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD P) 2014. Hanya saja, dalam anggaran tidak ada istilah bridging atau bon. Dan pembahasanan APBD P 2014 ini masih menunggu alat kelengkapan dewan,” terang Haryadi sekaligus meyakinkan.

Dalam anggaran, lanjutnya, termasuk pengadaan ambulance bagi PMI sekalipun, tetap memerlukan proses perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, pertanggungjawaban, dan evaluasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya