Jogja
Kamis, 14 Juni 2012 - 16:15 WIB

Jelang Kekeringan, Petani Gunungkidul Tanam Tembakau

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Memasuki musim kering yang rutin terjadi di Gunungkidul, sejumlah petani memilih menanam tembakau. Tananam itu dinilai cocok ditanam ketika musim kering.

Advertisement

Salah satu petani, Wardi, 24, mengatakan telah menanam tembakau sejak bulan April lalu. Tembakau ditanam di ladang miliknya untuk menggantikan padi yang telah memasuki masa panen belakangan ini.

“Sekarang ini sudah sangat jarang hujan. Kami mengairi ladang pakai air dari kali,” kata Wardi kepada Harian Jogja di Dusun Plembung, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Kamis (14/6) siang.

Menurutnya, air itu disedot dari sungai menggunakan mesin pompa. Dalam sehari dia menghabiskan sekitar lima liter bensin untuk mengoperasikan pompa itu. Pompa itu terpaksa digunakan karena hujan sudah jarang turun.

Advertisement

Menurutnya, sejumlah warga Dusun Plembung tidak memilih untuk mburuh ke kota, melainkan tetap bertani tembakau. Tanaman bahan rokok itu dapat dipanen pada Juli serta Agustus.

Wardi mengatakan hasil dari penanaman tembakau lebih besar daripada kacang tanah.

“Harga satu batang bisa sampai Rp1.000 atau Rp2.000. Saya menanam 2.500 batang,” kata Wardi.

Advertisement

Petani lainnya, Sumiyem, 60, mengatakan sungai Dusun Plembung yang dijadikan warga sebagai sumber air itu diprediksikan akan kering pada bulan Agustus atau September. “Sebentar lagi akan habis, sampai sekarang nggak ada pengiriman air ke sini,” kata Sumiyem.(ali)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif