Jogja
Rabu, 12 Oktober 2011 - 15:51 WIB

Jelang musim hujan, hutan rakyat di lereng Merapi direboisasi

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Hutan rakyat seluas 1.000 hektare di lokasi terdampak erupsi Merapi di Kabupaten Sleman bakal direboisasi saat musim hujan tiba tahun ini. Pemerintah pusat telah menggelontorkan Rp400 juta untuk penanaman 400.000 batang pohon di daerah itu.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Akhmad Dawam kepada wartawan, Rabu (12/11) mengatakan, Sleman sebagai salah satu kabupeten terdampak erupsi Merapi mendapat bantuan penanaman hutan rakyat dari Kementerian Kehutanan. Lokasinya dibagi menjadi delapan unit Kebun Bibit Rakyat (KBR) di antaranya berada di Cangkringan, Turi dan Pakem.

Advertisement

Penanaman rencananya dimulai saat musim hujan tiba tahun ini. “Tahun ini harusnya sudah dilaksanakan, mulai penanaman saat musim hujan tiba,” ujarnya. Masing- masing unit KBR mendapat bantuan 50.000 batang bibit atau biaya sebanyak Rp50 juta.

Bibit tersebut, menurut Akhmad Dawam, dicari langsung oleh warga dengan menggunakan uang yang diberikan pemerintah. Untuk tiap satu batang pohon, warga mendapat insentif sebesar Rp500.

“Ada sekitar 1.000 hektare yang tanamannya rusak karena erupsi Merapi, tapi khusus untuk hutan rakyat. Dibagi menjadi delapan KBR, bantuannya tidak berupa bibit tapi uang, jadi warga sendiri yang membeli bibitnya kan ada sistem pelaporan pertanggungjawabannya dari masyarakat,” ujarnya.

Advertisement

Penanaman pohon diprediksi rampung  selama setahun. Jenis yang ditanami kata Akhmad diserahkan kepada warga yang tahu jenis tanaman apa yang cocok di tanam di daerah itu.

Selain hutan rakyat, di Merapi tercatat ada sekitar 120 hektare lahan yang merupakan hutan negara dan perlu direboisasi. Namun penanaman atau reboisasinya dibedakan dengan hutan rakyat. Untuk reboisasi hutan negara, pusat menggandeng Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Prof. Muhamad Na’im di kepatihan Rabu kemarin mengatakan, lembaganya tengah meneliti jenis tanaman apa yang cocok ditanam di lokasi hutan negara yang terdampak erupsi Merapi. Pasalnya, kata dia, letusan Merapi tahun lalu menimbulkan kerusakan hebat yang tak menyisakan informasi apapun.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif